Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Sustainable Aviation Fuel Mengangkasa, Bioavtur Pertamina Siap untuk Penerbangan Ramah Lingkungan

Kompas.com - 27/10/2023, 19:22 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) dan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk melakukan penerbangan komersil perdana menggunakan bahan bakar ramah lingkungan, Pertamina sustainable aviation fuel (SAF) atau bioavtur, Jumat (27/10/2023).

Penerbangan tersebut dimulai dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta (CGK), Tangerang, Banten menuju Bandara Internasional Adi Sumarmo (Surakarta), Ngemplak, Boyolali, dan kembali ke Jakarta.

Penggunaan bahan bakar aviasi ramah lingkungan dalam penerbangan itu menjadi bukti kontribusi kolaborasi badan usaha milik negara (BUMN) pada upaya penurunan emisi dan mendukung pencapaian target Net Zero Emission (NZE).

Acara bertajuk Ceremonial Flight Menggunakan SAF pada Pesawat Komersial tersebut dilaksanakan Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno–Hatta, Jumat.

Baca juga: Diselidiki atas Penyalahgunaan Narkoba, Sikap G-Dragon Saat di Bandara Jadi Sorotan

Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Alfian Nasution mengatakan, pihaknya memiliki komitmen untuk mendukung tercapainya target NZE yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia.

Komitmen tersebut dilakukan dengan mengembangkan roadmap aset dekarbonisasi dan pembangunan green business, termasuk SAF untuk sektor aviasi.

“Penerbangan khusus ini akan menjadi tonggak sejarah di industri aviasi yang berkelanjutan. Masyarakat juga akan merasakan pengalaman baru, pemanfaatan energi terbarukan, dan berkontribusi secara langsung pada penurunan emisi,” jelas Alfian dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (27/10/2023).

Perjalanan Pertamina SAF telah diinisiasi sejak 2010 melalui Research & Technology Innovation Pertamina, dengan melakukan riset pengembangan produk dan katalis.

Baca juga: Riset Gen Z Rela Bergaji Kecil asal Bisa WFA, Ini Kata Anak Muda Semarang

Pada 2021, PT Kilang Pertamina Internasional berhasil memproduksi SAF J2.4 di Refinery Unit IV Cilacap dengan teknologi co-processing dari bahan baku refined bleached deodorized palm kernel oil (RBDPKO), atau minyak inti sawit yang telah mengalami proses pengolahan pemucatan, penghilangan asam lemak bebas dan bau, dengan kapasitas 1.350 kilo liter (KL) per hari.

Melalui kolaborasi dengan stakeholder terkait, produk SAF tersebut kemudian melalui serangkaian uji coba pada mesin dan unit pesawat.

Rangkaian pengujian dimulai dari cell test di fasilitas milik Garuda Maintenance Facility (GMF), ground run, flight test pada pesawat militer CN-235 milik PT Dirgantara Indonesia, hingga uji terbang pesawat komersil milik Garuda Indonesia pada Rabu (4/10/2023) pada pesawat Boeing 737-800 NG milik PT Garuda Indonesia.

Baca juga: Garuda Indonesia Prediksi Pemilu Sumbang Peningkatan Angka Penumpang

Produk Pertamina SAF nantinya akan dipasarkan dan didistribusikan melalui subholding PT Pertamina Patra Niaga.

Hasil dari serangkaian pengujian yang telah dilaksanakan menunjukkan bahwa performa SAF J2.4 memiliki kualitas yang sama dengan avtur konvensional.

Hal tersebut merupakan jawaban atas komitmen Pertamina dalam penyediaan bahan bakar penerbangan yang ramah lingkungan, dan telah dipergunakan untuk commercial flight pada hari ini, Jumat.

“Kami mengapresiasi para stakeholder yang telah berkontribusi dalam pelaksanaan rangkaian pengujian produk SAF selama ini, serta pihak-pihak lainnya yang terlibat dalam seluruh tahapan pengujian,” ucap Alfian.

Baca juga: Ditjen EBTKE dan MEBI Dorong Biomassa Jadi Solusi Transisi Energi di Indonesia

Para stakeholder yang dimaksud, yaitu Direktur Jenderal (Dirjen) Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) dan tim peneliti Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai koordinator, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) sebagai sponsor rangkaian kegiatan, dan Garuda Indonesia sebagai penyedia unit pesawat.

Alfian mengungkapkan bahwa joy flight kali ini merupakan salah satu milestone terpenting dalam implementasi SAF di Indonesia ke depannya.

“Oleh karena itu, semoga semua kegiatan dapat terlaksana dengan lancar dan juga memberikan manfaat bagi segala pihak, serta menjadi bukti nyata komitmen kami untuk mencapai NZE 2060 atau lebih cepat,” ujarnya.

Baca juga: Emisi Industri Bisa Meningkat 4 Kali Lipat 2060, Ini Rekomendasi Capai NZE

Penerbangan komersial pertama dengan penumpang

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan, pihaknya baru kali ini melakukan penerbangan komersial pertama dengan beberapa penumpang dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Adi Soemarmo.

“Kita berhasil gunakan biofuel untuk penerbangan komersial. Ini bentuk keseriusan kami, jadi tentu saja kami berharap Garuda Indonesia dipersepsikan sebagai perusahaan yang mengedepankan keberlanjutan dan masa depan anak cucu kita,” jelasnya dalam sambutannya pada ceremonial flight tersebut.

Salah satu penumpang commercial flight, Nugie mengungkapkan harapannya terhadap masa depan aviasi menggunakan SAF.

“Semoga dengan menggunakan SAF ini, penerbangan bisa lebih efisien dan memberikan nilai tambah daripada bahan bakar sebelumnya,” ujarnya.

Baca juga: Penelitian Ungkap Manfaat Bulu Ayam untuk Ciptakan Bahan Bakar Hidrogen Ramah Lingkungan

Pengembangan SAF merupakan salah satu upaya Pertamina dalam transisi energi, sekaligus mencapai target NZE 2060.

Pertamina SAF merupakan bahan bakar ramah lingkungan yang menggunakan campuran komponen minyak sawit dalam formula bioavtur sehingga dapat mengurangi emisi gas buang pesawat terbang.

Selain itu, aspek pemanfaatan komponen minyak sawit tersebut dapat mendorong perkembangan industri dan ekonomi di dalam negeri.

Baca juga: Pertamina Sustainable Aviation Fuel Jadi Bukti Transisi Energi Industri Aviasi

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target NZE 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs).

Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan environmental, social, and governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK,

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK,

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com