JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah video yang menampilkan Presiden Joko Widodo sedang berpidato dalam bahasa Mandarin menjadi viral di media sosial.
Dalam video tersebut, tampak Presiden yang mengenakan setelan jas sedang berpidato di atas podium sambil membaca teks.
Namun, dalam video itu Kepala Negara terdengar menggunakan bahasa Mandarin selama berpidato. Dalam narasi sejumlah unggahan juga disebutkan "Presiden Jokowi Berbahasa Mandarin".
Baca juga: Jokowi Janjikan Bantuan Beras untuk Warga pada Awal 2024
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pun merespons viralnya video tersebut.
Dilansir dari laman resmi Kementerian Kominfo pada Jumat (27/10/2023), video tersebut dinyatakan sebagai disinformasi atau hoaks.
Kementerian Kominfo juga menyatakan bahwa video tersebut merupakan hasil editan yang menyesatkan.
Secara visual, video tersebut identik dengan video yang diunggah oleh kanal YouTube The U.S. - Indonesia Society (USINDO) pada 13 November 2015.
"Namun, telah diedit sedemikian rupa dengan teknologi artificial intelligence (AI) deepfake," tulis Kominfo dalam penjelasannya.
"Presiden Jokowi tidak menggunakan bahasa Mandarin saat pidato tersebut sehingga ini adalah bentuk disinformasi," demikian lanjutan keterangan dari Kominfo.
Kementerian Kominfo pun mengimbau masyarakat untuk berhati-hati ketika mendapatkan informasi yang dapat dimanipulasi dan/atau diselewengkan.
Baca juga: Saat Jokowi Berikan Mobil Listrik untuk Bantu Pembelajaran Siswa SMK ...
Masyarakat diminta selalu merujuk sumber-sumber tepercaya, seperti situs pemerintah dan/atau media yang kredibel.
"Kementerian Kominfo juga sedang melakukan take down dan memberikan label disinformasi atas konten tersebut," demikian menurut keterangan dari Kominfo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.