Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Prof. Dr. Ermaya
Dewan Pakar Bidang Geopolitik dan Geostrategi BPIP RI

Dewan Pakar Bidang Geopolitik dan Geostrategi BPIP RI.

Peran Indonesia Dalam Geopolitik Pertemuan ASEAN-GCC

Kompas.com - 25/10/2023, 14:11 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PERTEMUAN antara negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan Dewan Kerjasama Teluk (GCC) di Arab Saudi, 20 Oktober 2023, memainkan peran penting dalam geopolitik global yang juga memiliki implikasi signifikan bagi Indonesia.

Geopolitik dari pertemuan ASEAN-GCC ini, dalam konteks Indonesia, adalah fokus pada aspek-aspek kunci seperti energi, keamanan, ekonomi, dan hubungan internasional, menjadi penting terhadap kehadiran dan partisipasi Indonesia.

Mengingat peran dan posisi Indonesia dalam kawasan Asia Tenggara dan hubungannya dengan negara-negara Teluk, memainkan peran kunci.

Indonesia, sebagai negara dengan peran geopolitik yang semakin penting di kawasan Asia Tenggara, mengamati dengan cermat dampak geopolitik global dari pertemuan ASEAN-GCC di Arab Saudi.

Ada dampak yang relevan dalam konteks Indonesia soal aspek energi, keamanan, ekonomi, dan hubungan internasional.

Dampak relevan terhadap Indonesia

Dalam konteks energi, Indonesia adalah salah satu negara konsumen minyak terbesar di dunia. Oleh karena itu, stabilitas pasokan energi menjadi prioritas strategis bagi pemerintah Indonesia.

GCC adalah kawasan produsen minyak utama dan hubungan erat dengan negara-negara anggota GCC memiliki dampak langsung pada ketahanan energi Indonesia.

Kenaikan harga minyak global atau gangguan dalam pasokan minyak dapat memengaruhi ekonomi Indonesia secara signifikan.

Oleh karena itu, hasil pertemuan ASEAN-GCC memainkan peran penting dalam menilai ketahanan energi nasional Indonesia dan dalam merumuskan kebijakan energi yang lebih berkelanjutan.

Keamanan juga merupakan aspek penting dalam pertemuan ASEAN-GCC. Kawasan Teluk, yang merupakan fokus utama GCC, sering menjadi tempat terjadinya konflik dan ketegangan politik.

Indonesia memiliki kepentingan dalam memastikan stabilitas di kawasan ini karena ketegangan dan konflik di Teluk Persia dapat memiliki dampak yang meluas hingga ke Asia Tenggara.

Partisipasi Indonesia dalam pertemuan ini adalah langkah strategis dalam mendukung diplomasi dan perdamaian di kawasan tersebut.

Indonesia, dengan posisinya sebagai anggota Non-Blok dan pemain aktif dalam diplomasi regional, memiliki potensi untuk memfasilitasi dialog dan mempromosikan perdamaian di kawasan Teluk.

Dampak ekonomi dari pertemuan ini juga signifikan untuk Indonesia. Sebagai negara anggota ASEAN, Indonesia adalah bagian dari blok ekonomi yang sedang berkembang.

Kerja sama ekonomi dengan negara-negara GCC dapat membuka peluang baru dalam hal perdagangan dan investasi.

Indonesia dapat mencari investasi dari GCC dalam berbagai sektor, yang akan membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja di dalam negeri.

Selain itu, kerja sama ini juga dapat memperkuat hubungan ekonomi Indonesia dengan kawasan Timur Tengah, yang selama ini belum sepenuhnya dieksplorasi.

Hubungan internasional Indonesia akan menjadi faktor penting dalam mengelola dampak geopolitik dari pertemuan ASEAN-GCC.

Indonesia memiliki hubungan yang beragam dengan negara-negara di luar ASEAN dan GCC, termasuk Amerika Serikat, Tiongkok, dan Uni Eropa.

Indonesia pemain kunci

Sebagai pemain kunci dalam diplomasi regional, Indonesia dapat memainkan peran penting dalam menghubungkan kawasan ASEAN dengan GCC dan negara-negara lainnya.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

Nasional
Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com