Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Fathurrohman

Analis Kejahatan Narkotika

Menyelidik Pamer Kemewahan Bandar Narkoba

Kompas.com - 24/10/2023, 16:18 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Ketidaksesuain profil selebgram, pejabat, pengusaha, atau siapapun yang tidak sesuai dengan profil pekerjaan legalnya adalah para target petugas untuk diselidik lebih lanjut.

Mereka tidak harus berasal dari instansi pemerintah, namun siapapun dapat menjadi bahan penyelidikan.

Mengurai jaringan, menyita aset

Keberhasilan operasi yang dilakukan oleh Bareskrim Polri adalah satu bentuk aksi analisis jaringan yang patut diapresiasi.

Bareskrim berhasil mengonsolidasi hasil pengungkapan kasus yang dilakukan Bareskrim sendiri dan oleh jajarannya khususnya Polda Lampung, Polda Metro Jaya, dan Polda Kalimantan Selatan.

Dari asal muasal narkoba yang berhasil disita dan berasal dari beberapa kasus, petugas menemukan benang merah atas kode-kode rahasia yang dibangun di antara mereka.

Dari situlah pemetaan berhasil dilakukan dan pengembangan kasus terus berlanjut termasuk penelusuran dan penyitaan aset hasil dari bisnis narkoba.

Jumlah tersangka yang mencapai 44 orang adalah jumlah yang besar dalam suatu jaringan dengan rentang waktu operasi hanya sekitar dua tahun dan melibatkan negara Thailand. Model operasi bersama antarnegara memang mutlak dilakukan.

Seperti yang dilakukan oleh Badan Uni Eropa untuk Kerja Sama Penegakan Hukum (Europol) yang bekerja sama dengan melibatkan sepuluh negara anggotanya dan negara terkait lainnya mengejar jaringan mafia ‘Ndrangheta.

Kelompok mafia yang telah memulai aktivitas kejahatannya di Italia sejak abad ke-18 tersebut menjadi masalah rumit karena tentakelnya yang menyebar.

Operasi Europal melibatkan lebih dari 2.500 petugas sampai pertengahan tahun ini berhasil menangkap 132 anggota mafia.

Struktur organisasi 'Ndrangheta cukup rumit dan saling mengikat satu dengan yang lain. Struktur organisasi mafia ini memiliki spesifikasi tertentu dan dapat menunjukkan kuatnya ketahanan mafia terhadap tindakan penegakan hukum.

Francesco Calderoni (2012), seorang ahli di bidang analisis jaringan kejahatan dari Italia menjelaskan di salah jurnalnya yang berjudul The structure of drug trafficking mafias: the ‘Ndrangheta and cocaine bahwa pimpinan organisasi ini bertalian budaya, darah, kekerabatan, dan ritual tertentu yang menjadi ciri khas mafia. Betapa solidnya jaringan mafia ini.

Kerumitan jaringan struktur organisasi ‘Ndrangheta faktanya dapat terurai, walaupun tentu saja tidak sepenuhnya.

Begitu juga dengan jaringan Fredy Pratama yang berhasil diurai oleh penyidik Bareskrim Polri. Kedua kelompok tersebut juga bernasib serupa, perampasan aset yang dilakukan oleh petugas.

Penelusuran aset ini memang menjadi menarik karena jejak aset yang cenderung lebih abadi dibandingkan dengan jejak komunikasi dan jejak kejahatannya, termasuk barang bukti narkotika yang menjadi alat bukti utama dalam unsur pasal tindak pidana narkotika.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Nasional
Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Nasional
Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Nasional
ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

Nasional
Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Sekjen Gerindra: Tak Ada Komunikasi yang Mandek

Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Sekjen Gerindra: Tak Ada Komunikasi yang Mandek

Nasional
KPK Diharapkan Tetap Ada meski Dilanda Isu Negatif

KPK Diharapkan Tetap Ada meski Dilanda Isu Negatif

Nasional
Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

Nasional
Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com