Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eks Ketum PBNU Said Aqil Yakin Anies-Muhaimin Menang jika Keluarga Santri Solid

Kompas.com - 23/10/2023, 12:24 WIB
Syakirun Ni'am,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Eks Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj yakin bakal calon presiden (Capres) Anies Baswedan dan bakal calon wakil presiden (cawapres) Muhaimin Iskandar akan menang jika keluarga santri solid dalam memberikan dukungan saat Pilpres 2024.

Pernyataan itu Said sampaikan saat menjadi pembicara di hadapan ribuan santri pesantren Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo dan masyarakat Magelang, Jawa Tengah.

Saat itu, Said dihadirkan sebagai pembicara dalam puncak peringatan Hari Santri Nasional yang dihadiri Anies dan Muhaimin.

"Kalau (santri dan keluarganya) ditertibkan dengan baik, kalau solid pasti, yakin, Pak Anies dan Pak Muhaimin menang," kata Said, Minggu (22/10/2023).

Baca juga: Visi Misi Anies-Cak Imin: Hunian Murah Dekat Pusat Kota untuk Generasi Z-Milenial

Said mengatakan, kelompok santri memiliki keunggulan karena jumlahnya yang sangat banyak. Berdasarkan data Kementerian Agama, kata Said, jumlah santri di seluruh Indonesia mencapai 4 juta orang.

Said lantas meminta santri dan warga Magelang yang datang membuat perhitungan kasar jika ayah, ibu, mertua, saudara kandung, hingga saudar ipar setiap santri bisa solid memilih Anies dan Muhaimin.

"Nanti santri itu nikah, punya mertua ayah, punya mertua ibu. Jadi berapa itu? Empat juta kali 5, nanti punya kakak ipar, adik ipar punya kakak, adik, punya paman, berapa juta sudah?" tutur Said.

Baca juga: Jadi Cawapres Anies Baswedan, Ini Rekam Jejak Pendidikan Cak Imin

Menurut Said, yang menjadi pekerjaan rumah (PR) adalah membuat santri serta keluarganya solid memilih Anies dan Muhaimin.

"Tinggal kita mampu tidak mensolidkan mereka ini?" tutur Said.

Beberapa waktu sebelum naik ke panggung, Said juga menyebut jemaah masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) sudah mengetahui siapa bakal capres dan cawapres dari kalangan santri.

Said mengatakan, masyarakat NU bisa menilai hanya dari kefasihan capres dan cawapres saat membaca surat Fatihah. Pernyataan itu Said sampaikan saat diapit Anies dan Muhaimin.

"Ini dua-duanya santri, santri dua-duanya. Maka, pas di Hari Santri ini sangat pas sekali momentumnya," kata Said saat ditemui awak media di Pesantren Asrama Perguruan Islam (API) Salaf, Tegalrejo.

Adapun Anies dan Muhaimin diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang terdiri dari Partai Nasdem, PKB, dan PKS. Mereka resmi didaftarkan di Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Kamis (19/10/2023).


Selain Anies dan Muhaimin, bakal pasangan capres dan cawapres yang telah resmi mendaftar ke KPU adalah Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Mereka diusung PDI-P, PPP, Hanura, dan Perindo.

Sementara itu, bakal capres Prabowo Subianto baru mendeklarasikan putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, sebagai bakal cawapresnya.

Prabowo yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) akan mendaftar ke KPU pada Rabu (25/10/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com