Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Prabowo-Gibran, Golkar Singgung Sosok Sutan Sjahrir Jadi PM Indonesia di Usia 36 Tahun

Kompas.com - 21/10/2023, 12:32 WIB
Fika Nurul Ulya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sempat menyinggung mantan Perdana Menteri (PM) Indonesia Sutan Sjahrir saat mengusulkan putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto.

Airlangga mengatakan, Sutan Sjahrir diangkat jadi perdana menteri ketika masih berusia 36 tahun dan sukses menjadi kepala pemerintahan.

"Kenapa Partai Golkar berpikir anak muda? Kita punya sejarah, contohnya Sutan Sjahrir menjadi PM pertama sejak Indonesia diproklamirkan oleh Soekarno-Hatta. Umur Sutan Sjahrir 36 tahun. Dan Sutan Sjahrir adalah Kepala Eksekutif atau kepala pemerintahan," kata Airlangga dalam Rapimnas II Partai Golkar di Jakarta Barat, Sabtu (21/10/2023).

Oleh karena itu, ia berpikir bahwa anak muda bisa membawa Indonesia lebih baik ke depan karena sudah ada contoh di masa lalu.

Baca juga: Prabowo Puji Airlangga dan Golkar Berjiwa Besar karena Usulkan Gibran Jadi Bakal Cawapres

Apalagi, presiden dan wakil presiden Soekarno-Hatta waktu itu juga masih sangat muda.

"Jadi, kalau Sutan Sjahrir bisa, maka saya yakin under 40 anak muda kita juga siap mendampingi bapak Prabowo Subianto. Sutan Sjahrir dianggap luar biasa, sukses bersama Soekarno-Hatta yang juga pada waktu itu muda juga, waktu itu under 40 juga," ujar Airlangga.

Di sisi lain, Airlangga berseloroh alasannya menyukai anak muda sehingga mengusulkan nama Gibran sebagai bakal cawapres Prabowo.

Ia mengatakan, usia di bawah 40 tahun dimulai dengan angka empat, sama seperti nomor urut Partai Golkar di pemilihan umum (Pemilu) 2024.

"Bagi Partai Golkar hanya ada dua definisi anggota dan aktivis Partai. Satu under 40, yang kedua 40++. Jadi Pak Prabowo adalah 40++," katanya.

Baca juga: Gibran Disebut Calon Kuat Bakal Cawapres Prabowo, Sekjen PKS Singgung soal Kapasitas Pemimpin

Lebih lanjut, Airlangga mengatakan, nama Gibran diusulkan sebagai cawapres Prabowo setelah mengedepankan kepentingan lebih besar untuk bangsa dan negara, menjaga stabilitas politik, pertumbuhan ekonomi, pemerataan, dan berdasarkan hasil pertemuan dengan para Ketua DPD.

Airlangga tidak memungkiri, para Ketua DPD rapat panjang semalam untuk memutuskan nama bakal calon presiden yang akan diusulkan dalam Rapimnas hari ini.

"Kami rapat cukup lama, cukup hangat tapi semuanya konsensus, mengusulkan dan mendukung Mas Gibran Rakabuming Raka untuk kita pasangkan dengan Pak Prabowo bakal calon wakil presiden," ujar Airlangga.

Menanggapi usulan tersebut, Prabowo dalam pidatonya memuji Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, yang disebut sesungguhnya pantas maju sebagai bakal capres atau cawapres.

Prabowo juga memuji Partai Golkar yang berjiwa besar mengusulkan Gibran sebagai bakal cawapres.

Perlu diketahui, Gibran adalah kader PDI-P yang saat ini masih menjabat sebagai Wali Kota Solo.

Baca juga: Usulkan Gibran Jadi Bacawapres Prabowo, Golkar: Kami Rapat Cukup Lama, Capai Konsensus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com