Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek BTS 4G Tak Selesai, Johnny G Plate Minta Maaf ke Jokowi dan Masyarakat

Kompas.com - 20/10/2023, 09:30 WIB
Irfan Kamil,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate menyampaikan permohonan maaf kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan masyarakat lantaran proyek penyediaan menara base transceiver station (BTS) 4G tidak selesai tepat waktu.

Permintaan maaf ini diungkapkan Johnny G Plate menjawab pertanyaan tim penasihat hukumnya ketika diperiksa sebagai terdakwa dalam sidang kasus dugaan korupsi proyek BTS 4G di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Kamis (20/10/2023).

Dalam sidang ini, tim kuasa hukum menyinggung bahwa Menkominfo pengganti Johnny G Plate, Budi Arie Setiadi siap menyelesaikan proyek BTS 4G.

"Ini kan proyek tidak selesai Pak. Tidak selesai tepat waktu karena terlambat dan sekarang berdasarkan fakta persidangan menteri pengganti bapak dilaporkan bahwa tidak selesai. Mereka minta tetap dilanjutkan proyeknya, dan tidak ada masalah buat mereka, bagaimana perasaan bapak terhadap proyek ini?" tanya tim hukum.

Baca juga: Proyek BTS 4G Tak Selesai, Hakim ke Johnny G Plate: Merasa Bersalah Enggak?

Atas pertanyaan tim hukumnya, Johnny G Plate lantas menyampaikan permohonan maaf kepada Kepala Negara atas kegagalannya menyelesaikan tugas dengan tepat waktu.

Politikus Partai Nasdem ini juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat di berbagai daerah yang menantikan adanya transformasi digital.

"Saya mohon maaf kepada bapak Presiden yang telah memercayai saya sebagai Menkominfo bahwa proyek ini yang menjadi kebijakan pemerintah dalam rangka membawa masyarakat memasuki era transformasi digital tidak selesai pada waktunya," kata Johnny G Plate

"Saya juga mohon maaf kepada masyarakat yang seharusnya mendapat layanan tapi belum tercapai," ujarnya lagi.

Baca juga: Emosi ke Eks Jubir Kemenkominfo, Johnny G Plate: Saudara Jadikan Menteri Tempat Sampah!

Usai menyampaikan permohonan maaf, Johnny G Plate pun membeberkan capaian proyek yang dikerjakan oleh Kemenkominfo saat dipimpinnya.

Ia mengklaim dari 4.200 target proyek pembangunan menara BTS yang harusnya selesai, 3.400 di antaranya sudah beroperasi. Sisanya, terkenala akibat keadaan tidak terprediksi seperti pandemi Covid-19.

"Selain dari yang force major, sekitar 600 desa dan kelurahan telah on air lebih dari 3.400 BTS. Itu berarti 3.400 desa yang sudah terlayani dengan sinyal 4G," kata Johnny Plate.

"Saya sangat berharap kiranya layanan ini dapat digunakan dan bermanfaat bagi masyarakat Indonesia, masyarakat setempat," ujarnya lagi.

Kendati demikian, Johnny Plate mengakui adanya keterlambatan untuk penyelesaikan ribuan tower BTS 4G tersebut.

Baca juga: Johnny Plate Tak Merasa Salah, tetapi Menyesal Proyek BTS 4G Tak Rampung

Namun, ia mengklaim Bakti yang merupakan Badan Layanan Umum (BLU) non eselon di Kemenkominfo telah berupaya menyelesaikan proyek tersebut meskipun penuh risiko.

"Termasuk risiko hukum ditersangkakan. Namun, pembangunan itu tetap berjalan tidak dengan cost overrun atau walaupun pembangunannya terlambat dan dilanjutkan tapi tidak ada kenaikan harga," kata Johnny G Plate.

Selain Johnny G Plate, eks Direktur Utama Bakti Kominfo, Anang Achmad Latif; dan eks tenaga ahli Human Development (Hudev) Universitas Indonesia (UI), Yohan Suryanto yang juga menjadi terdakwa dalam kasus ini.

Selain itu, ada juga Dirut PT Mora Telematika Indonesia Galumbang Menak; eks Account Director of Integrated Account Departement PT Huawei Tech Investment, Mukti Ali; dan eks Komisaris PT Solitech Media Sinergy, Irwan Hermawan.

Berdasarkan surat dakwaan, proyek penyediaan menara BTS 4G ini telah merugikan keuangan negara sebesar Rp 8,032 triliun.

Baca juga: Proyek BTS 4G Tak Selesai, Hakim ke Johnny G Plate: Merasa Bersalah Enggak?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com