JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD hadir di kantor DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), menjelang pengumuman bakal cawapres pendamping Ganjar Pranowo pada Rabu (18/10/2023).
Mahfud disebut-sebut sebagai kandidat kuat cawapres Ganjar. Bahkan kemarin, Selasa (17/10/2023), beredar foto pertemuan Mahfud dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Terdapat cerita unik terkait Mahfud menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Pada saat itu terjadi drama dalam detik-detik terakhir pengumuman cawapres Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang maju sebagai petahana.
Baca juga: Resmi, Mahfud MD Bakal Cawapres Ganjar Pranowo
Pada hari yang sudah ditentukan untuk pengumuman cawapres, Presiden Jokowi hadir di sebuah rumah makan di Jakarta Pusat bersama para ketua umum partai politik koalisi pemerintahan.
Mahfud juga hadir di sebuah restoran yang tidak jauh dari lokasi pengumuman cawapres. Akan tetapi, saat tiba waktu pengumuman ternyata sosok yang dipilih Presiden Jokowi sebagai cawapres adalah KH Ma'ruf Amin.
Alhasil, Mahfud yang sudah mengenakan kemeja putih lengan panjang memilih pulang.
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra beberapa waktu lalu sempat mengungkapkan alasan mengapa Mahfud batal menjadi cawapres Presiden Jokowi pada 2019.
Baca juga: Pengamat: Kalau Mahfud Jadi Cawapres Ganjar, Prabowo Bisa Saja Tak Peduli dan Pilih Gibran
Yusril mengungkapkan, untungnya saat itu kubu Jokowi cuma membocorkan inisial saja sebelum pengumuman cawapres. Inisial nama yang dibocorkan kala itu adalah "M".
Menurut Yusril, pihak yang membuat Mahfud gagal maju sebagai cawapres Jokowi adalah Partai Golkar.
"Untung pada waktu itu hanya disebutkan inisial. Inisial yang disebutkan M. M ini Mahfud. Begitu Mahfud ini siap-siap, tiba-tiba ada penolakan dari Golkar terhadap Mahfud," kata Yusril saat ditemui di Senopati, Jakarta, Kamis (12/10/2023).
"Kenapa Golkar bersikeras menolak Mahfud? Kabar yang saya terima waktu itu, (Mahfud) pernah mendeklarasikan pembubaran Golkar," ujar Yusril melanjutkan.
Baca juga: Jokowi Tak Hadiri Pengumuman Cawapres Ganjar, Puan Tegaskan Tak Pecah Kongsi
Yusril mengatakan, Golkar saat itu sama sekali tidak menerima Mahfud yang menjadi cawapres Jokowi.
Oleh karena itu, kubu Jokowi mencari tokoh lain yang berinisial "M" juga. Hingga akhirnya, dipilihlah mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin. "Tiba-tiba Mahfud deadlock, ditolak habis-habisan sama Golkar. Dicarilah orang yang inisialnya M di depan, ya Ma'ruf. Sayangnya, enggak Mahendra gitu," kata sambil berkelakar.
Dalam program Aiman di Kompas TV yang ditayangkan pada 11 Januari 2022, Mahfud MD mengakui nyaris menjadi cawapres Jokowi pada Pilpres 2019.