Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resmi Jadi Bakal Capres-Cawapres, Kekayaan Ganjar Rp 15,4 Miliar dan Mahfud Rp 29,5 Miliar

Kompas.com - 18/10/2023, 10:55 WIB
Syakirun Ni'am,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PDI-P, PPP, Perindo, dan Hanura akhirnya mengumumkan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo pada hari ini, Rabu (18/10/2023).

Sebelumnya, PDI-P dan PPP, sebagai partai parlemen sudah mendeklarasikan mengusung Ganjar sebagai bakal calon presiden (capres).

Kerja sama politik ini kemudian didukung juga oleh Partai Hanura dan Perindo.

Lantas berapa kekayaan pasangan bakal capres dan cawapres ini?

Baca juga: Resmi, Mahfud MD Bakal Cawapres Ganjar Pranowo

Kekayaan Ganjar Pranowo

Merujuk pada Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di situs Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang paling mutakhir, Ganjar Pranowo memiliki kekayaan Rp 15.417.702.482.

Kekayaan itu dilaporkan Ganjar pada 12 September 2023, untuk keperluan laporan di masa akhir jabatannya sebagai Gubernur Jawa Tengah.

Kekayaan Ganjar didominasi kas dan setara kas senilai Rp 7.202.414.732, disusul tanah dan bangunan senilai Rp 6.152.426.000.

Tanah dan bangunan yang dimiliki Ganjar terdiri dari tujuh unit yang tersebar di Purbalingga, Sleman, dan Purworejo.

Aset tanah dan bangunan Ganjar yang paling besar terletak di Sleman dengan luas 1.370 meter persegi/1.500 meter persegi senilai Rp 4.777.426.000.

Selain itu, Ganjar juga melaporkan kepemilikan alat transportasi dan mesin senilai Rp 1.424.000.000. Salah satu mobilnya berupa Hyundai Ioniq Ev Signature AT Tahun 2021 senilai Rp 550.000.000.

Ganjar juga melaporkan kekayaan sebesar Rp 638.861.750. Dengan demikian, total kekayaan politikus PDI-P ini sebesar Rp 15.417.702.482.

Baca juga: Pengamat: Kalau Mahfud Jadi Cawapres Ganjar, Prabowo Bisa Saja Tak Peduli dan Pilih Gibran

Kekayaan Mahfud MD

Sementara, kekayaan Mahfud MD mencapai Rp 29.546.144.117. Angka ini mengacu pada LHKPN yang disampaikan pada 31 Maret 2023 untuk periodik 2022.

LHKPN itu dilaporkan Mahfud dalam kapasitasnya sebagai Menko Polhukam.

Kekayaan Mahfud didominasi kas dan setara kas senilai Rp 15.802.328.117.

Selain itu, ia juga melaporkan kepemilikan 15 aset tanah dan bangunan senilai Rp 12.060.316.000.

Baca juga: Ganjar dan Cawapresnya Bakal Hadiri Deklarasi Dukungan Anak Muda di ANRI, Malam Nanti

Aset Mahfud yang paling besar terletak di Jakarta Selatan berupa tanah dan bangunan seluas 700/300 meter persegi senilai Rp 3 miliar.

Mahfud juga melaporkan kepemilikan alat transportasi dan mesin senilai Rp 1.503.000.000. Salah satunya adalah Toyota Alphard senilai Rp 900 juta.

Selain kendaraan, Mahfud juga melaporkan kepemilikan harta bergerak lain sebesar Rp 180.500.000.

Mantan Menteri Pertahanan era Gus Dur itu tidak tercatat memiliki utang. Dengan demikian, total harta kekayaan Mahfud MD mencapai Rp 29.546.144.117.

Baca juga: PDI-P Dinilai Mulai Pisahkan Ganjar dari Bayang-bayang Jokowi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Nasional
BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

Nasional
Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Nasional
Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Nasional
Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Nasional
Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Nasional
Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

Nasional
Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

Nasional
LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

Nasional
Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

Nasional
Polri Siapkan Skema Buka Tutup Jalan saat World Water Forum di Bali

Polri Siapkan Skema Buka Tutup Jalan saat World Water Forum di Bali

Nasional
KPU: Bakal Calon Gubernur Nonpartai Hanya di Kalbar, DKI Masih Dihitung

KPU: Bakal Calon Gubernur Nonpartai Hanya di Kalbar, DKI Masih Dihitung

Nasional
Korban Meninggal Akibat Banjir Lahar di Sumatera Barat Kembali Bertambah, Kini 44 Orang

Korban Meninggal Akibat Banjir Lahar di Sumatera Barat Kembali Bertambah, Kini 44 Orang

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Rp 30,2 M Karena 'Mark Up' Harga Lahan Tebu PTPN XI

KPK Duga Negara Rugi Rp 30,2 M Karena "Mark Up" Harga Lahan Tebu PTPN XI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com