Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasto: 21 Elite PDI-P Dengar Langsung Jokowi Usulkan Ganjar Presiden

Kompas.com - 17/10/2023, 09:50 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto mengungkapkan, 21 elite PDI-P mendengar langsung bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengusulkan Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden.

"Bahkan saya menghitung itu ada sekitar 21 orang yang sebelumnya diajak berbicara oleh Pak Presiden Jokowi, dan memberikan testimoni bagaimana 21 orang ini ketika berbicara dengan Presiden Jokowi, Beliau selalu mengusulkan Pak Ganjar Pranowo," ungkap Hasto ditemui di Media Center Tim Pemenangan Nasional Ganjar Presiden, Jalan Cemara, Menteng, Jakarta, Senin (16/10/2023) malam.

Hasto menjawab pertanyaan soal arah dukungan Jokowi untuk Pilpres 2024 karena ada yang menyebut Jokowi mendukung Prabowo Subianto.

Baca juga: Projo: Sinyal Jokowi untuk Dukung Prabowo Jelas, Tampak dari Pukul Gong 8 Kali

Menurut Hasto, dukungan Jokowi ini disampaikan saat proses penentuan calon wakil presiden dari PDI-P bergulir. 

Ia mengatakan, saat itu Jokowi mengajak 21 elite partai banteng moncong putih untuk berdiskusi tentang sosok bacapres yang akan didukungnya nantinya.

Setiap diskusi, menurut Hasto, Jokowi selalu mengusulkan nama Ganjar.

"Itu 21 orang dari internal PDI Perjuangan dan diajak Pak Jokowi dan selalu Pak Jokowi menyampaikan, ini Mas Ganjar Pranowo," kata dia. 

Atas dasar itu, Hasto percaya Jokowi mendukung Ganjar. 

"Ya artinya kan 21 itu banyak, 21 orang kan banyak. Jumlah DPP PDI-P 27 orang," ujar dia.

Soal arah dukungan Jokowi untuk Prabowo bahkan diungkap terang-terangan oleh organisasi relawan Pro Jokowi (Projo) usai Rakernas VI pada Sabtu lalu.

Melalui Ketua Umumnya, Budi Arie Setiadi, Projo menyampaikan bahwa deklarasi dukungan kepada Prabowo Subianto sebagai capres 2024 merupakan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca juga: Jokowi Bukan Kita Lagi!

Budi mengatakan, arahan Presiden Jokowi kepada para relawannya sangat jelas melalui sinyal yang disampaikan dalam Rakernas VI Projo.

"Yang sudah jelas tidak usah diperjelas lagi," kata Budi usai deklarasi di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Sabtu (14/10/2023) malam.

Budi pun menyebutkan, Jokowi telah menyampaikan sebuah sinyal kuat dengan memukul gong sebanyak delapan kali ketika membuka Rakernas Projo.

Adapun 08 merupakan kode sandi Prabowo Subianto semasa menjadi prajurit Kopassus TNI AD.

Budi menyatakan bahwa semua relawan Projo tunduk pada perintah Presiden Joko Widodo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com