Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Ungkap Gagal Panen Jadi Salah Satu Faktor Harga Beras Naik

Kompas.com - 13/10/2023, 11:49 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pihak Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mengungkapkan, gagal panen di sejumlah wilayah menjadi faktor kenaikan harga beras beberapa waktu belakangan.

“Ya beberapa tempat di laporkan adanya gagal panen,” kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Sandi Nugroho di Kawasan Jakarta Utara, Jumat (13/10/2023).

Sandi menyampaikan, adanya kemarau panjang di sebagaian besar wilayah di Indonesia ini menyebabkan banyak wilayah kekurangan air.

Baca juga: Harga Beras Melejit, Pedagang Angkringan di Yogyakarta Menjerit

Hal ini juga diduga menjadi penyebab terjadinya gagal panen padi dan bahan pangan lainnya.

“Mungkin dari gagal penen itu lah ada tempat yang mengalami kekurangan sembako dan ini perlu kita pikirkan dan selesaikan bersama,” ucap dia.

Menurut dia, dalam rangka menghadapi kenaikan harga ini, diperlukan koordinasi dari setiap stakeholder atau kementerian/lembaga terkait.

Oleh karena itu, Satgas Pangan Polri juga bekerja sama dengan semua stakeholder terkait guna mencegah terjadinya kelangkaan pangan.

“Kemudian dikondisikan dengan pemerintah untuk mencegah terjadinya penumpukan atau kelangkaan pangan dan mudah-mudahan hal ini bisa kita antisipasi bersama, semoga pangan masih bisa terjaga di Indonesia,” ucap dia.

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, sejumlah warga mengeluhkan kenaikan harga beras.

Baca juga: Putar Otak Pedagang Warteg di Tengah Harga Beras yang Sedang Tinggi-tingginya

Salah satunya dikeluhkan oleh Chuyenk (28), pedagang di Pasar Rawa Badak. Dia menyebut, kenaikan harga beras tidak sebanding dengan kualitasnya.

Menurut dia, harga beras yang naik merupakan jenis dengan kualitas rendah.

“Harga beras kacau pokoknya, naiknya enggak kira-kira. Kalau misalnya baik barang bagus, enggak apa-apa. Ini sudah naik tapi barangnya jelek, sama saja bohong,” ungkap Chuyenk saat ditemui Kompas.com di Pasar Rawa Badak, Koja, Jakarta Utara, Rabu (11/10/2023).

Selain itu, sejumlah warga di Bekasi kerap memanfaatkan operasi pasar di Harapan Mulya, Medan Satria, Bekasi untuk membeli beras dengan harga yang lebih terjangkau.

Tak hanya di wilayah Jabodetabek, kenaikan harga beras juga dikeluhkan penjual Angkringan di Daerah Istimewa Yogyakarta, bernama Purwanto (64).

Purwanto mengatakan, kenaikan harga beras dan komoditi lainnya membuat dagangannya sepi. Ia mengaku sekarang ini sulit sekali untuk berjualan.

Sak niki opo-opo mundak (sekarang apa-apa naik), sangat berpengaruh. Dijual susah, enggak ada (kenaikan harga) susahnya di situ,” ujarnya saat ditemui, Kamis (12/20/2023).

Dia berharap pemerintah dapat segera menstabilkan harga beras. Sebab, kenaikan harga beras ini sangat berdampak kepada usahanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Nasional
Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Nasional
Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Nasional
Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Nasional
PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

Nasional
Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Nasional
Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Nasional
Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Nasional
Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Nasional
Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Nasional
[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

Nasional
Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com