Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cawapres Prabowo Diyakini Bakal Ditentukan 3 Mahzab Ini

Kompas.com - 08/10/2023, 11:34 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendiri Cyrus Network Hasan Nasbi menilai, ada tiga mahzab yang akan dipakai Prabowo Subianto di dalam menentukan sosok bakal calon wakil presidennya.

Hingga menjelang pendaftaran pasangan capres dan cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 19 Oktober mendatang, bacapres Partai Gerindra itu belum kunjung menentukan sosok cawapresnya.

Demikian halnya Ganjar Pranowo yang diusung PDI Perjuangan sebagai capres. Hanya Anies Baswedan yang telah menentukan sosok cawapresnya, yaitu Muhaimin Iskandar

Mahzab pertama, menurut Hasan, jika Prabowo memperhitungkan elektabilitas tokoh, maka kemungkinan kuat akan memilih sosok Menteri BUMN Erick Thohir. 

Baca juga: Projo Jatim Usulkan Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024

Berdasarkan survei, Erick Thohir merupakan sosok cawapres dengan elektabilitas tertinggi. 

"Nah kalau dari angka survei, elektabilitas saja, kalau mau fair, Pak Prabowo jika dipasangkan, itu paling tinggi bersama Erick Thohir. Ketika berpasangan, bukan diuji masing masing," beber Hasan dalam tayangan Gaspol! Kompas.com dikutip Minggu (8/10/2023).

Mahzab kedua yaitu asal daerah cawapres. Menurut dia, Prabowo akan memilih mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil maupun Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bila memakai mahzab ini.

Nama Ganjar pun, sebut dia, bisa saja masuk kategori ini. Sebab, Ganjar merupakan mantan Gubernur Jawa Tengah.

Selama ini, wilayah Jawa selalu menjadi penentu kemenangan, karena menjadi wilayah dengan konsentrasi jumlah pemilih paling besar.

"Ya itu ada mazhab. Angka survei oke hari ini begitu. Tapi kalau menurut mereka ketika isu kewilayahan dipakai misalnya, representasi Jawa Barat atau representasi Jawa Timur. Nah itu ya Khofifah atau Ridwan Kamil," tutur dia.

Mahzab terakhir, menurut Hasan, adalah dukungan Presiden Joko Widodo.

Ia mengatakan, Prabowo kemungkinan besar akan memilih Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang tak lain putra sulung Presiden Jokowi, jika dukungan presiden menjadi pertimbangan terkuatnya.

Baca juga: Prabowo Tampung Masukan Relawan Jokowi Buat Gandeng Gibran, Bakal Dibahas di Koalisi

Nama Gibran dalam beberapa waktu terakhir memang mengemuka sebagai sosok cawapres Prabowo. Saat ini di Mahkamah Konstitusi juga tengah berlangsung judicial review atas ambang batas usia minimum bagi warga negara untuk bisa dicalonkan sebagai capres atau cawapres.

"Ada yang mazhabnya, Pak Prabowo hanya bisa menang kalau disupport oleh Pak Jokowi. Ya kalau gitu kan Gibran. Kalau mendapat support dari Pak Jokowi, berarti Gibran. Nah ini pertarungan ini menurut saya, 10 hari ke depan, dua minggu ke depan itu jadi di antara tiga ini. Tapi punya dasar pemikiran masing-masing. Punya mazhab pemikiran masing-masing," pungkasnya.

Soal dukungan Jokowi, Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yudha berpandangan, Presiden akan memberikan dukungan kepada siapapun capres yang mengusung Gibran sebagai cawapres.

Baca juga: Datangi Rumah Prabowo, Relawan Jokowi Minta Gibran Digandeng Jadi Cawapres

Menurutnya, dukungan Presiden harus diperhitungkan sebagai faktor pengerek elektabilitas capres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Nasional
PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Nasional
Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Nasional
Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Nasional
ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com