Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Unggul di Survei Terbaru, Sekjen Gerindra: Tidak Boleh Berpuas Diri

Kompas.com - 07/10/2023, 18:31 WIB
Fika Nurul Ulya,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, kader dan simpatisan Partai Gerindra tidak boleh berpuas diri meskipun nama bakal calon presiden Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto unggul di survei terbaru.

Dia bilang, survei adalah keadaan suara masyarakat ketika periode survei dilakukan. Survei bukan hasil perhitungan suara sebenarnya seperti pada tanggal 14 Februari 2024 mendatang.

"Tidak boleh berpuas diri karena itu hasil survei. Bukan hasil pemungutan suara," kata Muzani saat ditemui di Hotel Kartika Candra, Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Sabtu (7/10/2023).

Baca juga: Tak Suka Dielu-elukan Pendukungnya, Prabowo: Pendekar Itu Rame Ing Gawe, Sepi Ing Pamrih

Muzani menuturkan, meski nama Prabowo unggul, ia tetap meminta para kader, relawan, dan simpatisan turun langsung menyapa dan meyakinkan warga agar memilih Prabowo.

Hal ini pun Prabowo sampaikan kepada para relawan dari Gerakan Setia Prabowo yang mendeklarasikan siap untuk memenangkan Prabowo hari ini.

"Tadi Pak Prabowo sudah menyampaikan di hadapan para majelis ini, supaya relawan dan pendukung partai koalisi Prabowo tetap turun ke bawah. Tetap turun langsung ke rakyat, meyakinkan rakyat dari pintu ke pintu, dari person to person," ucap Muzani.

"Karena sesungguhnya merekalah yang pegang kartu suara untuk menentukan masa depan," imbuhnya.

Baca juga: Ungkap Kenal Semua Presiden, Prabowo: Aku Begini-begini Sering Makan Siang Sama Pak Harto...

Sebelumnya diberitakan, Lembaga survei Poltracking Indonesia merilis hasil survei terbaru yang mereka lakukan pada September lalu, Sabtu (7/10/2023), terkait elektabilitas para bakal calon presiden.

Hasilnya, elektabilitas Menteri Pertahanan Prabowo Subianto jadi yang terkuat, termasuk ketika dilakukan simulasi dua nama yang bertarung (pilpres satu putaran), dengan asumsi bahwa elektabilitas calon wakil presiden mereka berlaku konstan.

Selisih kemenangan terlebar terjadi seandainya Prabowo berhadapan dengan bakal calon presiden Koalisi Perubahan, Anies Baswedan.

"Pada simulasi head-to-head Anies Baswedan dengan Prabowo Subianto, Prabowo Subianto unggul dengan angka elektabilitas 51,2 persen sedangkan Anies Baswedan 28,3 persen," jelas Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda, dalam rilis hasil surveinya.

Baca juga: Simulasi Head-to-head Capres Versi Poltracking, Prabowo Menang Lawan Ganjar maupun Anies

Sementara itu, pada simulasi head-to-head Ganjar Pranowo dengan Prabowo Subianto, Prabowo masih unggul walau dengan jarak yang lebih tipis, yaitu 46,1 persen berbanding 39,8 persen.

Sementara itu, kabar buruk untuk Anies, ia selalu menjadi yang paling bontot. Termasuk melawan Ganjar, selisih elektabilitasnya masih terbilang jauh.

"Pada simulasi head-to-head Anies Baswedan dengan Ganjar Pranowo, Ganjar Pranowo unggul dengan elektabilitas 47,5 persen sedangkan Anies Baswedan 30,7 persen," ujar Yuda.

Sementara itu, pada simulasi surat suara 3 nama, Prabowo juga diprediksi akan tetap unggul dibandingkan 2 kompetitornya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com