Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Buronan Kasus Pembunuhan Asal China Ditangkap Saat Makan Malam di Pluit

Kompas.com - 04/10/2023, 18:51 WIB
Singgih Wiryono,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Intelijen Keimigrasian Ditjen Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) menangkap dua buronan kasus pembunuhan asal China berinisial WJ (43) dan WC (41).

Direktur Jenderal Imigrasi Silmy Karim mengatakan, kedua WNA itu telah melarikan diri dari China ke Indonesia menggunakan paspor atas nama warga China yang memiliki wajah mirip.

"WJ menggunakan paspor RRT (Republik Rakyat Tiongkok) atas nama Li Xiaqing, sedangkan WC menggunakan paspor RRT atas nama Weng Cheng," katanya dalam konferensi pers di Kantor Ditjen Imigrasi, Jakarta Selatan, Rabu (4/10/2023).

Baca juga: TNI AL dan 8 Negara Latihan Militer Gabungan di Laut China Selatan, AS dan Inggris Kirim Kapal Perang

Silmy menjelaskan, Ditjen Imigrasi menerima surat dari Kedubes China di Jakarta pada 31 Agustus 2023 yang berisi daftar pencarian orang (DPO) kasus pembunuhan.

Setelah sebulan melakukan proses pencarian, Direktorat Intelijen Keimigrasian berkoordinasi scara intens dengan Kedubes RRT dan kepolisian China.

Pada 29 September, WJ dan WC kemudian diciduk saat asyik menyantap makan malam di restoran daerah Pluit.

"Sempat terjadi perlawanan, namun bisa diatasi dengan baik oleh tim gabungan," imbuh Silmy.

Baca juga: Detik-detik Turis China Hilang di Pink Beach Komodo, Korban Tak Gubris Peringatan Tour Guide

Setelah diamankan, selanjutnya WJ dan WC ditahan di ruang detensi imigrasi Ditjen Imigrasi.

Selanjutnya, kata Silmy, sesuai Pasal 75 Ayat 3 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 kedua buronan China itu akan dideportasi ke negara asalnya.

"Akan segera besok pagi dideportasi," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com