Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/10/2023, 18:43 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) menyarankan Ketua DPP PDI-P sekaligus Ketua DPR Puan Maharani sebagai seorang senior di Partai Golkar. JK mengatakan, mereka harus tetap bersatu walau berbeda pilihan.

Hal tersebut JK sampaikan usai menjamu Ketua DPR sekaligus Ketua DPP PDI-P Puan Maharani di kediamannya, Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Rabu (4/10/2023).

Turut hadir istri JK, Mufidah Jusuf Kalla, eks Wakapolri Komjen (Purn) Syafruddin Kambo, hingga Ketua DPP PDI-P Said Abdullah.

"Kita harus bersatu walau kita beda pilihan. Tapi tetap bersatu dalam tujuan dan cara. Jangan memperkeruh politik ini," ujar JK.

Baca juga: Bertemu Puan, JK Tegaskan Baik Ganjar, Prabowo, maupun Anies Punya Kesempatan Sama

JK menjelaskan, semua pihak harus memiliki tujuan yang sama demi kemajuan Indonesia.

Apalagi, kata dia, keadaan Indonesia di level dunia saat ini sedang tidak terlalu bagus.

"Jadi kalau kita perkeruh keadaan, makin tidak bagus negeri ini, negeri kita semua," ucapnya.

Baca juga: Sebelum Temui Jokowi di Istana Bogor, SBY Ternyata Juga Bertemu dengan JK

Kemudian, JK juga menyampaikan pandangannya mengenai kondisi yang dihadapi Indonesia saat ini kepada Puan selaku Ketua DPR.

Sebab, dengan jabatan Ketua DPR itu, maka Puan mewakili rakyat.

"Kita bicara tentang keadaan apa yang kita hadapi sekarang ini, apa yang kita hadapi akan datang, tentunya juga hal-hal yang perlu kita jalankan perbaiki. Bicara kebangsaan lah. Seperti itu," ucap JK.

Sementara itu, terkait tawaran untuk bergabung ke Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Presiden, JK tidak mau berkomentar.

"Itu rahasia itu. Semua ada harapan. Ibu Puan juga ada harapan," imbuhnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com