Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Litbang "Kompas": Capres yang Tegas dan Merakyat Paling Banyak Dipilih Anak Muda

Kompas.com - 04/10/2023, 12:24 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada tiga kriteria utama yang dipertimbangkan anak muda dalam memilih bakal calon presiden (capres).

Tiga kriteria tersebut, pertama, sosok yang sederhana dan merakyat. Lalu, tegas dan berwibawa, serta punya pengalaman dan prestasi sebagai pemimpin.

Ini merujuk pada survei Litbang Kompas periode Agustus 2023 yang merekam preferensi politik anak muda, yakni di kalangan generasi Z (gen Z) dan generasi milenial atau generasi Y (gen Y).

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Ganjar Unggul Lawan Prabowo di Kalangan Gen Z

Menurut survei, sebanyak 25,5 persen gen Z (usia 17-25 tahun) mendukung capres yang tegas dan berwibawa. Lalu, 24,8 persen kelompok ini memilih capres dengan pribadi yang sederhana dan merakyat.

Sementara, di kalangan gen Y-muda (usia 26-33 tahun), sebanyak 31,2 persen mendukung capres yang sederhana dan merakyat, lalu 26 persen memilih capres yang tegas dan berwibawa.

Di kelompok gen Y-madya (usia 34-41 tahun), sebanyak 29,4 persen responden mendukung capres yang tegas dan berwibawa, sedangkan 25,6 persen responden memilih capres sederhana dan merakyat.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Prabowo Puncaki Elektabilitas di Pemilih Milenial dan Gen Y Madya

Untuk lebih jelasnya, berikut alasan kelompok muda memilih capres:

Gen Z (17-25 tahun)

  • Tegas dan berwibawa: 25,5 persen
  • Sederhana dan merakyat: 24,8 persen
  • Berpengalaman dan berprestasi: 19,2 persen
  • Jujur dan adil/amanah: 9,4 persen
  • Berpendidikan tinggi/pintar: 2,1 persen
  • Kinerja bagus: 2,1 persen
  • Lainnya: 12,6 persen
  • Tidak tahu: 4,3 persen

Gen Y-muda (26-33 tahun)

  • Tegas dan berwibawa: 26 persen
  • Sederhana dan merakyat: 31,2 persen
  • Berpengalaman dan berprestasi: 17,5 persen
  • Jujur dan adil/amanah: 4,5 persen
  • Berpendidikan tinggi/pintar: 3,2 persen
  • Kinerja bagus: 2,6 persen
  • Lainnya: 10,4 persen
  • Tidak tahu: 4,6 persen

Gen Y-madya (34-41 tahun)

  • Tegas dan berwibawa: 29,4 persen
  • Sederhana dan merakyat: 25,6 persen
  • Berpengalaman dan berprestasi: 20,6 persen
  • Jujur dan adil/amanah: 1,7 persen
  • Berpendidikan tinggi/pintar: 2,8 persen
  • Kinerja bagus: 3,9 persen
  • Lainnya: 12,2 persen
  • Tidak tahu: 3,8 persen

Survei yang sama juga memperlihatkan bahwa gen Z paling banyak mendukung bakal capres PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo (31 persen).

Pada kelompok yang sama, bakal capres Partai Gerindra Prabowo Subianto mendulang 28,2 persen dukungan, sementara bakal capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan didukung 8,2 persen gen Z.

Di kalangan gen Y-muda, Prabowo mendapat dukungan paling besar (28 persen), disusul Ganjar (21,3 persen), dan Anies (11,8 persen).

Sementara, kalangan gen Y-madya juga mayoritas mendukung Prabowo (28,1 persen), lalu Ganjar (23,8 persen), dan Anies (13,6 persen).

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Gerindra Paling Banyak Dipilih Gen Z, PDI-P Didukung Mayoritas Milenial

Berikut perincian dukungan generasi muda terhadap tiga bakal capres Pemilu 2024:

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

KPK Sita Rumah Mewah yang Dibeli Anak Buah SYL di Parepare

KPK Sita Rumah Mewah yang Dibeli Anak Buah SYL di Parepare

Nasional
PDI-P Anggap Wajar Jokowi Bertemu dengan Puan

PDI-P Anggap Wajar Jokowi Bertemu dengan Puan

Nasional
MK: Anwar Usman Tetap Adili Sengketa Pileg yang Libatkan Saksi Ahlinya di PTUN

MK: Anwar Usman Tetap Adili Sengketa Pileg yang Libatkan Saksi Ahlinya di PTUN

Nasional
9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja, Imam Prasodjo Singgung soal Konsep 'Link and Match'

9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja, Imam Prasodjo Singgung soal Konsep "Link and Match"

Nasional
MK Didesak Larang Anwar Usman Putus Sengketa Pileg yang Libatkan Saksi Ahlinya

MK Didesak Larang Anwar Usman Putus Sengketa Pileg yang Libatkan Saksi Ahlinya

Nasional
Try Sutrisno Peringatkan Prabowo Jangan Ceroboh Tambah Kementerian

Try Sutrisno Peringatkan Prabowo Jangan Ceroboh Tambah Kementerian

Nasional
Kakak SYL Disebut Dapat Duit Rp 10 Juta Per Bulan dari Kementan

Kakak SYL Disebut Dapat Duit Rp 10 Juta Per Bulan dari Kementan

Nasional
PDI-P Tak Bakal Cawe-cawe dalam Penyusunan Kabinet Prabowo-Gibran

PDI-P Tak Bakal Cawe-cawe dalam Penyusunan Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Saksi Sebut Pedangdut Nayunda Nabila Dititip Kerja di Kementan jadi Asisten Anak SYL

Saksi Sebut Pedangdut Nayunda Nabila Dititip Kerja di Kementan jadi Asisten Anak SYL

Nasional
Gerindra: Revisi UU Kementerian Negara Akan Jadi Acuan Prabowo Susun Kabinet

Gerindra: Revisi UU Kementerian Negara Akan Jadi Acuan Prabowo Susun Kabinet

Nasional
9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja, Imam Prasodjo Dorong Pelibatan Unit Kerja Kreatif

9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja, Imam Prasodjo Dorong Pelibatan Unit Kerja Kreatif

Nasional
Cegah Jual Beli Suara, Perludem Minta MK Lanjutkan Sengketa PPP-Partai Garuda ke Pembuktian

Cegah Jual Beli Suara, Perludem Minta MK Lanjutkan Sengketa PPP-Partai Garuda ke Pembuktian

Nasional
Minta Pejabat Kementan Beli Mikrofon Rp 25 Juta, SYL: Saya Pinjam Dek

Minta Pejabat Kementan Beli Mikrofon Rp 25 Juta, SYL: Saya Pinjam Dek

Nasional
Zulhas Sebut Para Mendag APEC 2024 Sepakat Dorong Digitalisasi dalam Perdagangan di Era Modern

Zulhas Sebut Para Mendag APEC 2024 Sepakat Dorong Digitalisasi dalam Perdagangan di Era Modern

Nasional
Bantah Tak Solid, Elite PDI-P Sebut Semua Kader Boleh Berpendapat Sebelum Megawati Ambil Keputusan

Bantah Tak Solid, Elite PDI-P Sebut Semua Kader Boleh Berpendapat Sebelum Megawati Ambil Keputusan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com