Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaesang Jadi Ketum, PSI Dinilai Cari Figur yang Punya "Branding" Politik

Kompas.com - 26/09/2023, 14:59 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam menilai, putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) karena punya nilai jual yang unik.

Menurut Umam, PSI selama ini memang cenderung mengedepankan figur yang dapat menjadi simbol dari gerakan politik yang mereka jalankan.

"Mencermati pola yang berjalan selama ini, tampaknya PSI mengedepankan figur yang memiliki selling point sebagai simbol political branding and marketing yang mereka jalankan," kata Umam kepada Kompas.com, Selasa (16/9/2023).

Baca juga: Jadikan Kaesang Ketua Umum, PSI Dinilai Hanya Berorientasi Kekuasaan

Umam mencontohkan, Grace Natalie sebagai ketua umum pertam PSI merepresentasikan identitas politisi muda dan perempuan.

Grace juga dianggap mewakili kelompok minoritas yang menyimbolkan komitmen terhadap nilai-nilai solidaritas yang diusung oleh PSI.

Sementara itu, menurut Umam, Kaesang dipilih menjadi Ketua Umum karena lelaki 28 tahun itu adalah simbol anak muda sekaligus merepresentasikan keluarga Jokowi.

"Sehingga bisa menjadi mesin politik yang efektif untuk mengeruk massa pendukung loyal Jokowi. Jika itu dilakukan dengan serius, tidak menutup kemungkinan PSI bisa lolos parliamentary threshold 4 persen," ujar dia.

Umam berpandangan, kehadiran Kaesang dapat membuka pintu bagi PSI untuk berpenetrasi ke segmen pemilih loyal Jokowi, baik di Jawa maupun luar Jawa, misalnya di Sumatera Utara dan Indonesia timur.

Baca juga: Kaesang Jadi Ketum PSI, Terjun ke Politik Terinspirasi dari Jokowi

Ia pun menduga bahwa akan ada operasi politik masif demi mewujudkan janji Kaesang membawa PSI memperoleh suara di atas 4 persen dan masuk ke Senayan.

"Besar kemungkinan akan mendorong terjadinya operasi politik yang masif yang didukung oleh kekuasaan, karena hal ini menyangkut karier dan kredibilitas politik putra sang penguasa," kata Umam.

Ia mengatakan, di satu sisi, hal itu memang menjadi angin segar bagi PSI. Namun, di lain sisi, manuver tersebut merupakan sebuah peringatan dini bagi PDI-P.

Baca juga: Pidato Lengkap Kaesang sebagai Ketum PSI, Singgung Peran Jokowi hingga Dukungan Pilpres 2024

Sebab, hasil Pemilu 2014 dan 2019 menunjukkan bahwa PDI-P menikmati efek ekor jas dari Jokowi.

Efek tersebut dinilai dapat tergerus dengan kehadiran Kaesang di PSI dan manuvernya yang mengajak relawan Jokowi untuk berjuang bersama PSI.

"Artinya, potensi naiknya elektabilitas PSI berpeluang menciptakan 'kanibalisme elektoral' pada basis pemilih PDIP. Sebab, keduanya memiliki basis pemilih bercorak nasionalis yang relatif serupa," ujar Umam.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Singgung Penguatan Hukum, Anies: Dunia Internasional Akan Respons Positif Jika Sudah Dikerjakan

Singgung Penguatan Hukum, Anies: Dunia Internasional Akan Respons Positif Jika Sudah Dikerjakan

Nasional
Minta Masyarakat Ikut Sebarkan Narasi Perubahan, Cak Imin: Kami Bukan Penjual Kecap

Minta Masyarakat Ikut Sebarkan Narasi Perubahan, Cak Imin: Kami Bukan Penjual Kecap

Nasional
KPU Sebut Indonesia Sukses Selenggarakan Pemilu, Tak Ada Riwayat 'Pemilu Berdarah'

KPU Sebut Indonesia Sukses Selenggarakan Pemilu, Tak Ada Riwayat "Pemilu Berdarah"

Nasional
Ingin Hadiri Langsung Sidang Umum PBB Jika Jadi Presiden, Anies: Indonesia Perlu Hadir

Ingin Hadiri Langsung Sidang Umum PBB Jika Jadi Presiden, Anies: Indonesia Perlu Hadir

Nasional
Muzani: Insya Allah Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran

Muzani: Insya Allah Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran

Nasional
Anies Klaim Bakal Tegakkan Supremasi Hukum jika Terpilih Jadi Presiden

Anies Klaim Bakal Tegakkan Supremasi Hukum jika Terpilih Jadi Presiden

Nasional
Anies Anggap Debat Khusus Cawapres Perlu: Menghormati Rakyat Indonesia

Anies Anggap Debat Khusus Cawapres Perlu: Menghormati Rakyat Indonesia

Nasional
Di Depan Mahasiswa UMRI, Muhaimin Cerita Ada Kader PKB Pernah Diculik Tim Mawar

Di Depan Mahasiswa UMRI, Muhaimin Cerita Ada Kader PKB Pernah Diculik Tim Mawar

Nasional
Jika Diberi Kesempatan, Anies Mengaku Ingin Makan Malam Bareng Nabi Muhammad hingga Nelson Mandela

Jika Diberi Kesempatan, Anies Mengaku Ingin Makan Malam Bareng Nabi Muhammad hingga Nelson Mandela

Nasional
Prabowo Diarak Saat Nyanyi Lagu 'Neng Geulis' di Tasikmalaya

Prabowo Diarak Saat Nyanyi Lagu "Neng Geulis" di Tasikmalaya

Nasional
KPU Diminta Konsisten Jalankan Aturan Debat Capres-Cawapres

KPU Diminta Konsisten Jalankan Aturan Debat Capres-Cawapres

Nasional
Jadi Jurkam TPN Ganjar, Limbad Justru Dikenalkan sebagai Pendukung Prabowo

Jadi Jurkam TPN Ganjar, Limbad Justru Dikenalkan sebagai Pendukung Prabowo

Nasional
Jika Nanti Jadi Presiden, Anies Ingin Indonesia Tak Cuma Dekat dengan China

Jika Nanti Jadi Presiden, Anies Ingin Indonesia Tak Cuma Dekat dengan China

Nasional
Ridwan Kamil Sebut Prabowo Kampanye di Ponpes 'Kandang' PPP demi Rezeki: Bisa Rupiah, Bisa Elektoral

Ridwan Kamil Sebut Prabowo Kampanye di Ponpes "Kandang" PPP demi Rezeki: Bisa Rupiah, Bisa Elektoral

Nasional
Muhaimin Tak Ingin Beasiswa Hanya Untuk Universitas Negeri: Swasta Banting Tulang

Muhaimin Tak Ingin Beasiswa Hanya Untuk Universitas Negeri: Swasta Banting Tulang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com