Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/09/2023, 22:01 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Pipin Sopian mengungkit nasib pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang selalu ditempatkan di nomor 3 terus oleh berbagai lembaga survei saat Pilkada DKI Jakarta 2017 silam.

Sebab, saat ini, Anies juga selalu berada di posisi nomor 3 dalam survei menjelang Pilpres 2024.

Misalnya, dalam hasil survei terbaru yang dikeluarkan oleh Indo Riset. Anies berada di nomor 3 dengan elektabilitas 25,2 persen, kalah oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan bakal capres PDI-P Ganjar Pranowo.

"Sekitar 4-5 bulan sebelum Pilkada DKI berlanjut, 6 lembaga survei menghitung Anies-Sandi waktu itu di nomor 3, sebagaimana saat ini juga terjadi," ujar Pipin di kawasan Wijaya, Jakarta Selatan, Senin (25/9/2023).

Baca juga: Jokowi Dapat Data Intelijen Soal Gerakan Parpol, PKS: Presiden Senang Menghibur Kita

Namun, secara perlahan, saat itu pasangan Anies-Sandi yang maju sebagai cagub-cawagub di DKI Jakarta mulai mengalami peningkatan elektabilitas.

Alhasil, pada Pilkada DKI Jakarta 2017, yang keluar sebagai pemenang justru pasangan Anies-Sandi, yang mana dalam lembaga survei selalu ditempatkan di nomor 3 terus.

"Hasil pilkada-nya malah berbalik dari (urutan) 3 menjadi 1," ucap dia.

Pipin mengatakan hal tersebut yang saat ini juga diharapkan oleh Koalisi Perubahan untuk terjadi.

Baca juga: Anies Bantah Singgung Prabowo soal Sebut Pesawat Lewat Saat Safari Politik di Makassar

Sebab, mereka melihat Anies yang sudah menggandeng Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai cawapres bakal mengalami kenaikan elektabilitas dalam 2-3 bulan ke depan.

"Dan saya kira ini baru di kalangan elite. Dan insyaallah nanti mudah-mudahan dengan tiga kekuatan yang dimiliki oleh PKS dan PKB, dalam hal bagaimana militansi kedua partai Islam ini bisa terus bergerak ke bawah," kata Pipin.


"Saya kira kita punya kesamaan antara PKS dan PKB sama-sama partai berbasis Islam ini adalah, yang pertama adalah militansi kader yang bisa masuk ke grassroot," sambung dia.

Kedua, kata Pipin, PKS dan PKB sama-sama memiliki soliditas struktur supaya bekerja dengan efektif.

Ketiga, PKS dan PKB juga disebut memiliki kerja tim yang kuat.

"Jadi tentu tiga modal utama ini, baik PKS, PKB plus Nasdem sebagai partai nasionalis yang ada di koalisi kami akan bekerja lebih maksimal," imbuh Pipin.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Dugaan Kebocoran Data Pemilih Diperkirakan Bisa Membahayakan Pemilu

Dugaan Kebocoran Data Pemilih Diperkirakan Bisa Membahayakan Pemilu

Nasional
Pakar Klaim Sudah Beritahu KPU soal Kerawanan Sistem Data Pemilih

Pakar Klaim Sudah Beritahu KPU soal Kerawanan Sistem Data Pemilih

Nasional
Dugaan Data Pemilih KPU Bocor, Peretas Diperkirakan Akses Admin Sidalih Secara Ilegal

Dugaan Data Pemilih KPU Bocor, Peretas Diperkirakan Akses Admin Sidalih Secara Ilegal

Nasional
Akan Gelar Debat Capres 5 Kali, KPU: Kemungkinan di Jakarta Semua

Akan Gelar Debat Capres 5 Kali, KPU: Kemungkinan di Jakarta Semua

Nasional
Mahfud Minta KPU Buat Sistem yang Tidak Bisa Dibobol Peretas

Mahfud Minta KPU Buat Sistem yang Tidak Bisa Dibobol Peretas

Nasional
Pengamat: Debat Pilpres Jangan Cuma Kampanye, Harus Ada Pertengkaran Pikiran

Pengamat: Debat Pilpres Jangan Cuma Kampanye, Harus Ada Pertengkaran Pikiran

Nasional
Hadiri Pelantikan Maruli Simanjuntak Jadi KSAD, Luhut Menangis

Hadiri Pelantikan Maruli Simanjuntak Jadi KSAD, Luhut Menangis

Nasional
Mahfud Harap Letjen Maruli Kerja Profesional Setelah Dilantik jadi KSAD

Mahfud Harap Letjen Maruli Kerja Profesional Setelah Dilantik jadi KSAD

Nasional
Syahrul Yasin Limpo Penuhi Panggilan Pemeriksaan Ke-2 di Bareskrim, Terkait Kasus Dugaan Pemerasaan

Syahrul Yasin Limpo Penuhi Panggilan Pemeriksaan Ke-2 di Bareskrim, Terkait Kasus Dugaan Pemerasaan

Nasional
TNI Mengaku Tak Pernah Kerahkan Personel Jadi Ajudan Firli Bahuri

TNI Mengaku Tak Pernah Kerahkan Personel Jadi Ajudan Firli Bahuri

Nasional
Data Pemilih yang Diduga Bocor Dilindungi UU, KPU Harusnya Jaga Kerahasiaan

Data Pemilih yang Diduga Bocor Dilindungi UU, KPU Harusnya Jaga Kerahasiaan

Nasional
Presiden Jokowi Lantik Maruli Simanjuntak Jadi KSAD, Gantikan Agus Subiyanto

Presiden Jokowi Lantik Maruli Simanjuntak Jadi KSAD, Gantikan Agus Subiyanto

Nasional
Prabowo-Gibran Tak Kampanye Lagi di Hari Ke-2, TKN: Lebih Penting Layani Rakyat

Prabowo-Gibran Tak Kampanye Lagi di Hari Ke-2, TKN: Lebih Penting Layani Rakyat

Nasional
Jokowi: Jangan sampai Pemerintah Pusat Bangun Pelabuhan, Jalan Provinsinya Tidak Dikoneksikan

Jokowi: Jangan sampai Pemerintah Pusat Bangun Pelabuhan, Jalan Provinsinya Tidak Dikoneksikan

Nasional
Viral, Video Edhy Prabowo Saat Wisuda Anak Ferdy Sambo, Kemenkumham: Bebas Bersyarat

Viral, Video Edhy Prabowo Saat Wisuda Anak Ferdy Sambo, Kemenkumham: Bebas Bersyarat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com