JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo menyatakan, pesawat C-130J Super Hercules sudah memasuki tahap kemampuan operasional awal atau initial operational capability (IOC).
Beberapa kemampuan operasional awal pesawat C-130J Super Hercules antara lain untuk angkutan udara VVIP/VIP, pergeseran personel atau barang, pencarian dan penyelamatan terbatas atau search and rescue (SAR) terbatas, terbang formasi siang dan malam, penerjunan statik dan free fall, serta penerjunan high altitude low opening atau high altitude high opening.
Baca juga: TNI AU Kerahkan Pesawat F-16 dan C-130 Hercules dalam Puncak Super Garuda Shield 2023
Selain itu, pesawat C-130J-30 Super Hercules juga dapat digunakan untuk dropping combat rubber riding craft, cargo delivering system dan low cost low altitude, air landed, penerbangan rendah siang hari, angkutan kargo media udara dan pengungsian medis udara.
“Langkah ini adalah bagian dari komitmen TNI AU untuk menekankan prosedur dalam meningkatkan kapabilitas TNI AU demi mendukung kebutuhan pertahanan nasional,” Fadjar, dikutip dari keterangan TNI AU, Senin (25/9/2023).
Kemampuan operasional awal ini diambil sebagai bagian upaya pembangunan kekuatan TNI AU dan memastikan kesiapan operasional satuan secara berkelanjutan.
Sebelumnya, salah satu pesawat C-130J Super Hercules milik TNI AU dengan nomor tail A-1339 mulai menjelajahi langit Indonesia sejak didatangkan dari Amerika Serikat (AS).
Baca juga: Menhan Prabowo Serahkan Pesawat Super Hercules C-130J kepada TNI AU
Pesawat Super Hercules itu mulai melaksanakan Navigation Exercise dan untuk pertama kalinya mendarat di Lanud Eltari, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (1/9/2023).
Setelah menjelajahi timur Indonesia, pesawat Super Hercules dengan nomor tail A-1339 ini mengangkasa di wilayah barat Indonesia.
Pada Rabu (4/9/2023), pesawat Super Hercules itu mendarat mulus Lanud RSA Ranai, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.
Adapun Super Hercules C-130J-30 dengan nomor tail A-1339 telah tiba di Indonesia pada Maret 2023.
Indonesia memesan lima unit pesawat angkut pabrikan Lockheed Martin itu, dan baru tiga unit yang tiba di Tanah Air.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.