Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerilya Para Elite PSI demi "Menjemput" Kaesang Pangarep

Kompas.com - 24/09/2023, 15:10 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Penulis

Kaesang mengaku sudah meminta izin Ibundanya, Irana Jokowi, untuk meminjam rumah guna menggelar seremonial penyerahan KTA.

Baca juga: Kaesang Beda Partai dengan Jokowi, Ganjar: Ya Itu Hak Politik

"Saya kebetulan belum punya rumah di Solo. Jadi numpang, izin dulu ke Ibu," jelasnya.

Sedangkan Raja Juli memaparkan alasan proses penyerahan KTA simbolis buat Kaesang dilakukan di Solo akibat keterbatasan waktu.

"Kebetulan juga sulit nyari waktu. Saya di Bandung, Bro Ketum kita (Giring Ganesha) dari Jember. Ya sudah deh ketemu di Solo, mumpung di Solo. Cari di tengah-tengah, iya, cari gampang yang di akses," ujar Raja Juli.

Baca juga: Mawar yang Tidak Buat Harum Keluarga (Besar) Kaesang

Ikhtiar

Menurut peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro, keputusan PSI menerima Kaesang terkait dengan harapan mereka buat bisa menembus ambang batas parlemen (parliamentary threshold) dan mendapatkan kursi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

"Bergabungnya Kaesang ke Partai Solidaritas Indonesia memang bisa dilihat sebagai sebuah eksperimen politik dari Partai Solidaritas Indonesia dalam rangka ikhtiar mereka untuk dapat menembus parliamentary threshold 4 persen di Pemilu 2024 mendatang," kata Bawono dalam keterangannya saat dihubungi pada Minggu (24/9/2023).

Sedangkan dari sisi sikap para petinggi PSI yang rela bertandang ke Solo buat menemui Kaesang dinilai sebagai bagian dari gestur politik.

Bawono menilai PSI merasa bak mendapat rezeki nomplok ketika Kaesang memutuskan bergabung dengan mereka.

Baca juga: Kaesang Putus Tradisi Trah Jokowi di PDI-P, Ada Apa?

Di mata PSI, kata dia, Kaesang bukan sekadar anak muda biasa, tetapi dia diharapkan bisa membawa dampak politik seperti efek ekor jas dan menarik masyarakat, terutama pemilih muda, buat mencoblos lambang mereka di surat suara pada Pemilu 2024.

"Kaesang dilihat sebagai figur yang memiliki potensi untuk mencuri perhatian pemilih agar mau memilih PSI di Pemilu mendatang, terutama dari para generasi Z, generasi Milenial," ujar Bawono.

Bawono juga menilai dengan bergabungnya Kaesang, maka PSI juga berharap bisa memikat basis massa pemilih Jokowi yang dikenal militan dan loyal di Pemilu mendatang.

Baca juga: Tak Ambil Pusing Kaesang Gabung PSI, Politikus PDI-P: Kita Sibuk Mikir Menangin Ganjar

"Jadi 2 ceruk pemilih inilah yang diharapkan oleh Partai Solidaritas Indonesia dapat direngkuh oleh mereka dengan merekrut Kaesang sebagai kader baru mereka," ucap Bawono.

(Fristin Intan Sulistyowati, Krisiandi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Nasional
Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Nasional
Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Nasional
3 Kriteria Jemaah Haji yang Bisa Dibadalhajikan: Wafat, Sakit dan Gangguan Jiwa

3 Kriteria Jemaah Haji yang Bisa Dibadalhajikan: Wafat, Sakit dan Gangguan Jiwa

Nasional
Nurul Ghufron Beri Sinyal Kembali Ikut Seleksi Capim KPK 2024-2029

Nurul Ghufron Beri Sinyal Kembali Ikut Seleksi Capim KPK 2024-2029

Nasional
Kecelakaan Bus 'Studi Tour', Muhadjir: Saya Kaget, Setelah Berakhir Mudik Malah Ada Kejadian

Kecelakaan Bus "Studi Tour", Muhadjir: Saya Kaget, Setelah Berakhir Mudik Malah Ada Kejadian

Nasional
Minta Polri Adaptif, Menko Polhukam: Kejahatan Dunia Maya Berkembang Pesat

Minta Polri Adaptif, Menko Polhukam: Kejahatan Dunia Maya Berkembang Pesat

Nasional
KSAL Berharap TKDN Kapal Selam Scorpene Lebih dari 50 Persen

KSAL Berharap TKDN Kapal Selam Scorpene Lebih dari 50 Persen

Nasional
Segera Kunjungi Lokasi Banjir Sumbar, Menko PMK: Kita Carikan Solusi Permanen Agar Tak Berulang

Segera Kunjungi Lokasi Banjir Sumbar, Menko PMK: Kita Carikan Solusi Permanen Agar Tak Berulang

Nasional
Baleg Ajukan Revisi UU Kementerian Negara sebagai RUU Kumulatif Terbuka

Baleg Ajukan Revisi UU Kementerian Negara sebagai RUU Kumulatif Terbuka

Nasional
Buka Opsi Sebar Satkalsel, KSAL: Tunggu Kapal Selamnya Banyak Dulu

Buka Opsi Sebar Satkalsel, KSAL: Tunggu Kapal Selamnya Banyak Dulu

Nasional
Khofifah: Guru Besar Usul Pembentukan Kementerian Pendidikan Tinggi, Teknologi, dan Inovasi

Khofifah: Guru Besar Usul Pembentukan Kementerian Pendidikan Tinggi, Teknologi, dan Inovasi

Nasional
Dewas KPK: Nurul Ghufron Teman dari Mertua Pegawai Kementan yang Dimutasi

Dewas KPK: Nurul Ghufron Teman dari Mertua Pegawai Kementan yang Dimutasi

Nasional
PKS Sebut Presidensialisme Hilang jika Jumlah Menteri Diatur UU

PKS Sebut Presidensialisme Hilang jika Jumlah Menteri Diatur UU

Nasional
Dewan Pers Tolak Revisi UU Penyiaran karena Penyelesaian Sengketa Jurnalistik Dialihkan ke KPI

Dewan Pers Tolak Revisi UU Penyiaran karena Penyelesaian Sengketa Jurnalistik Dialihkan ke KPI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com