Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerilya Para Elite PSI demi "Menjemput" Kaesang Pangarep

Kompas.com - 24/09/2023, 15:10 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep, menjadi magnet pemberitaan pada akhir pekan ini.

Penyebabnya adalah Kaesang secara resmi memutuskan menjadi anggota Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Biasanya tokoh masyarakat dari berbagai kalangan yang bergabung dengan PSI melakukan deklarasi atau meresmikan keikutsertaan mereka sebagai kader di kantor pusat.

Contohnya seperti yang dilakukan oleh pemusik Doadibadai Hollo atau Badai pada Januari 2023 lalu. Mantan pemain kibor dan yang membuat karya hits band Kerispatih itu memutuskan bergabung dengan partai berlambang bunga mawar itu.

Baca juga: Kaesang Disebut Sudah Gabung PSI sejak Sepekan Lalu

Proses penyambutan Badai pun dilakukan di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI, di Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, pada 16 Januri 2023. Saat itu dia diberikan jaket merah khas PSI sebagai simbolisasi penerimaan.

Contoh lainnya adalah ketika mantan Sekretaris Jenderal Partai Beringin Karya (Berkarya) Badaruddin Andi Picunang, memutuskan bergabung ke PSI. Proses penerimaan Andi serta 20 eks politikus Partai Berkarya yang hijrah ke PSI pun dilakukan di kantor DPP.

Pada saat itu juga dilakukan seremoni penerimaan mantan Ketua Dewan Pimpinan Nasional Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Syarifuddin Noor, yang memutuskan bergabung dengan PSI.

Hal yang sama juga dilakukan PSI saat menerima Helmy Yahya, Irma Hutabarat, serta Ade Armando sebagai kader. Proses penerimaan mereka dilakukan di kantor DPP PSI.

Baca juga: Kaesang Disebut Sudah Gabung PSI sejak Sepekan Lalu

Sedangkan dalam penerimaan Kaesang, para pengurus inti DPP PSI bertandang ke kediaman Presiden Jokowi di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah.

Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (23/9/2023) kemarin. Yang hadir dalam peristiwa itu adalah Ketua Umum DPP PSI Giring Ganesha, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, serta Sekretaris Dewan Pembina PSI Raja Juli Antoni.

Raja Juli saat ini menjabat sebagai Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) di Kabinet Indonesia Maju.

Pada saat itu Kaesang ditemani sang istri, Erina Gudono. Dalam proses penerimaan Kaesang sebagai anggota PSI, Giring yang juga mantan vokalis grup band Nidji menyerahkan kartu tanda anggota (KTA) secara simbolis.

Baca juga: 5 Pernyataan Kaesang Saat Resmi Gabung PSI, Termasuk soal Pemakaian Nama Mawar


Kaesang pun memaparkan alasan mengapa dia memilih menerima KTA PSI di rumah ayahnya.

Menurut Kaesang, hal itu dilakukan bertepatan dengan kemenangan Persis Solo atas tuan rumah Rans FC dengan skor 2-1 di Stadion Maguwoharjo, Kabupaten Sleman. Solo, kata dia, dekat dengan Sleman.

"Gini kebetulan kemarin Persis Solo habis menang di Sleman. (Kenapa tidak di Sleman) Rumahnya di sini. Saya punyanya, eh numpang rumah bapak," kata Kaesang.

Kaesang mengaku sudah meminta izin Ibundanya, Irana Jokowi, untuk meminjam rumah guna menggelar seremonial penyerahan KTA.

Baca juga: Kaesang Beda Partai dengan Jokowi, Ganjar: Ya Itu Hak Politik

"Saya kebetulan belum punya rumah di Solo. Jadi numpang, izin dulu ke Ibu," jelasnya.

Sedangkan Raja Juli memaparkan alasan proses penyerahan KTA simbolis buat Kaesang dilakukan di Solo akibat keterbatasan waktu.

"Kebetulan juga sulit nyari waktu. Saya di Bandung, Bro Ketum kita (Giring Ganesha) dari Jember. Ya sudah deh ketemu di Solo, mumpung di Solo. Cari di tengah-tengah, iya, cari gampang yang di akses," ujar Raja Juli.

Baca juga: Mawar yang Tidak Buat Harum Keluarga (Besar) Kaesang

Ikhtiar

Menurut peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro, keputusan PSI menerima Kaesang terkait dengan harapan mereka buat bisa menembus ambang batas parlemen (parliamentary threshold) dan mendapatkan kursi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

"Bergabungnya Kaesang ke Partai Solidaritas Indonesia memang bisa dilihat sebagai sebuah eksperimen politik dari Partai Solidaritas Indonesia dalam rangka ikhtiar mereka untuk dapat menembus parliamentary threshold 4 persen di Pemilu 2024 mendatang," kata Bawono dalam keterangannya saat dihubungi pada Minggu (24/9/2023).

Sedangkan dari sisi sikap para petinggi PSI yang rela bertandang ke Solo buat menemui Kaesang dinilai sebagai bagian dari gestur politik.

Bawono menilai PSI merasa bak mendapat rezeki nomplok ketika Kaesang memutuskan bergabung dengan mereka.

Baca juga: Kaesang Putus Tradisi Trah Jokowi di PDI-P, Ada Apa?

Di mata PSI, kata dia, Kaesang bukan sekadar anak muda biasa, tetapi dia diharapkan bisa membawa dampak politik seperti efek ekor jas dan menarik masyarakat, terutama pemilih muda, buat mencoblos lambang mereka di surat suara pada Pemilu 2024.

"Kaesang dilihat sebagai figur yang memiliki potensi untuk mencuri perhatian pemilih agar mau memilih PSI di Pemilu mendatang, terutama dari para generasi Z, generasi Milenial," ujar Bawono.

Bawono juga menilai dengan bergabungnya Kaesang, maka PSI juga berharap bisa memikat basis massa pemilih Jokowi yang dikenal militan dan loyal di Pemilu mendatang.

Baca juga: Tak Ambil Pusing Kaesang Gabung PSI, Politikus PDI-P: Kita Sibuk Mikir Menangin Ganjar

"Jadi 2 ceruk pemilih inilah yang diharapkan oleh Partai Solidaritas Indonesia dapat direngkuh oleh mereka dengan merekrut Kaesang sebagai kader baru mereka," ucap Bawono.

(Fristin Intan Sulistyowati, Krisiandi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Nasional
Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Nasional
Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Nasional
Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Nasional
TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

Nasional
ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

Nasional
Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Nasional
Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Nasional
Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Nasional
Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Nasional
Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Nasional
Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Nasional
Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com