Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timnas Pemenangan Anies-Muhaimin Dibentuk, Sosok "Kapten" yang Masih Misteri, dan Libatkan Eks Jaksa Agung

Kompas.com - 14/09/2023, 06:58 WIB
Vitorio Mantalean,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah elite Partai Nasdem bertandang ke Kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) di Jakarta Pusat, Rabu (13/9/2023) malam, minus Ketua Umum Nasdem Surya Paloh dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

Ketua DPP Partai Nasdem Effendy Choirie alias Gus Choi menyebutnya sebagai kunjungan balasan atas kedatangan rombongan PKB ke Nasdem Tower pada Rabu (6/9/2023).

Dalam pertemuan yang berlangsung lebih kurang dua jam, kedua elite parpol menyepakati dibentuknya tim pemenangan untuk pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar menjelang Pilpres 2024.

Tetap usung perubahan

Keduanya sepakat untuk tetap mempertahankan nama Koalisi Perubahan guna mengusung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

Baca juga: Bentuk Timnas Pemenangan Anies-Muhaimin, PKB-Nasdem Nantikan PKS Bergabung

Mereka tak menganggap bahwa nama ini melekat pada Partai Demokrat yang sebelumnya angkat kaki karena merasa kecewa dengan masuknya PKB secara mendadak dan membuat tiket bakal cawapres Agus Harimurti Yudhoyono berpindah tangan.

"Nama koalisi dari pasangan Anies Baswedan dan Gus Imin adalah Koalisi Perubahan," kata Sekretaris Jenderal PKB, Hasanuddin Wahid, dalam jumpa pers usai pertemuan elite kedua partai di kantor DPP PKB, Rabu (13/9/2023).

Diisi anggota lintas sektor

Wakil Ketua Umum PKB Hanif Dhakiri berujar bahwa anggota Timnas Pemenangan Amin akan ditentukan kemudian. Malam ini, forum baru menyepakati kriteria umum anggota.

"Nantinya timnas ini akan melibatkan sejumlah tokoh lintas ormas, profesi, agama, tokoh perempuan, generasi milenial, generasi Z, tokoh-tokoh lintas sektoral," ucap Hanif.

Forum juga bersepakat akan menyelenggarakan rapat lanjutan pada Senin (18/9/2023).

Segera umumkan "kapten"

Kedua pihak juga mengeklaim segera menunjuk "kapten" Timnas Pemenangan Anies-Muhaimin yang disebut akan membuat "senang".

Hasanuddin mengatakan, sosok "kapten timnas" ini akan dipilih dari latar belakang netral, dalam artian bukan kader PKB ataupun Partai Nasdem selaku pengusung Anies-Muhaimin.

"Kapten yang bisa memenangkan pasangan ini dan yang bisa mencerminkan perubahan serta politik kebinekaan," kata dia.

Ia mengatakan bahwa sudah ada nama yang dinominasikan untuk posisi ini dan yang bersangkutan sudah dihubungi, tetapi meminta namanya dirahasiakan sementara untuk tak diumumkan saat ini.

"Kalau sekarang nanti nggak jadi kejutan. Tadi sudah ada beberapa nama besar yang memberikan konfirmasi ke kami. Dan kami akan memastikannya," kata Hasanuddin.

Akan bentuk tim hukum

Nasdem dan PKB mengaku segera membentuk tim advokasi hukum untuk mengawal pemenangan Anies-Muhaimin.

"Akan ada pertemuan kecil beberapa ahli hukum baik dari kedua partai maupun dari beberapa personal, untuk membuat tim hukum," ujar Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Hermawi Taslim, dalam jumpa pers pada Rabu malam.

"Karena sampai hari ini, sampai malam ini, sudah lebih dari 1.000 pengacara yang mendaftar untuk menjadi tim hukum pasangan Anies-Muhaimin ini," ucap dia.

Baca juga: Anies-Muhaimin: Debut Dua Mantan Gebetan Prabowo yang Berjodoh karena Kegalauan

Hermawi mengatakan, para advokat yang telah menawarkan diri itu sebagian besar mantan aktivis "Cipayung", termasuk mereka yang berlatar belakang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), organisasi yang membesarkan nama Muhaimin, maupun Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang membesarkan nama Anies.

Libatkan eks jaksa agung

Hermawi juga mengatakan, pihaknya telah menunjuk mantan Jaksa Agung Muhammad Prasetyo dan eks jaksa Edwin Pamimpin Situmorang menjadi bagian dalam dewan pengarah tim hukum.

Keduanya pernah menjadi kader Nasdem. Hermawi mengeklaim bahwa keduanya sudah mengonfirmasi diri untuk ambil bagian.

"Mau kampanye hitam, mau kriminalisasi, mau kampanye putih, pokoknya tim hukum ini yang akan mendampingi paslon ini," kata dia.

Nantikan PKS

PKB dan Nasdem mengaku menantikan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bergabung. Mereka juga berjanji PKS akan dilibatkan bila sudah bergabung

"Pasti nanti kami ajak berembuk, berdiskusi, dan bermusyawarah," ujar Hasanuddin.

Hasanuddin menyebut, pada dasarnya, kedua partai politik tersebut sangat terbuka dan merasa nyaman dengan siapa pun yang akan menyusul bergabung.

"Dan ini kita bisa komunikasikan timnas ini," ujar dia.

Baca juga: Soal Dukung Anies-Cak Imin, DPP PKS: 80 Persen Fix, tetapi 20 Persen di Majelis Syuro

Pada Selasa (12/9/2023), rombongan Anies dan Muhaimin bersama Partai Nasdem dan PKB sowan ke markas PKS dan disambut hangat oleh partai politik besutan Ahmad Syaikhu tersebut.

Namun, PKS tak hadir dalam deklarasi pencalonan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar pada 2 September 2023.

Siapkan pendaftaran capres-cawapres ke KPU

Timnas Pemenangan Anies-Muhaimin akan segera menyiapkan berkas pendaftaran keduanya sebagai bakal calon presiden dan wakil presiden usungan mereka ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.

Pemberkasan ini disebut akan dibantu oleh tim advokasi dan hukum.

“Hari Senin (18/9/2023), kami, dua sekjen, dengan timnya akan memulai menyiapkan berkas karena nama paslon sudah ada, nama tim sudah ada,” ucap Hermawi Taslim.

Baca juga: Mahfud MD Ungkap Opsi Kedua Percepatan Pendaftaran Capres, Jadi 19-24 Oktober 2023

Ia mengatakan, meski saat ini KPU belum membuka pendaftaran, tetapi menurutnya berkas pendaftaran sudah mulai bisa disiapkan karena syarat-syarat pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden relatif tak banyak berganti dari pemilu ke pemilu.

KPU masih merancang peraturan terkait pendaftaran calon presiden dan wakil presiden. Rencananya, pendaftaran akan dibuka pada 10-16 Oktober 2023.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com