Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadispenad: Alutsista TNI AD Banyak yang Tua dan Kami Terus Ajukan Modernisasi

Kompas.com - 13/09/2023, 18:46 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Hamim Tohari menyatakan bahwa alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI AD sudah banyak yang tua.

Hamim mencontohkan, meriam-meriam dari Korps Artileri dan Kavaleri sejak tahun 1940-an masih digunakan.

Ia mengatakan, TNI AD terus mengajukan usulan modernisasi alutsista ke Kementerian Pertahanan RI.

“Kebijakan alutsista ada di Kementerian Pertahanan. Bukan berarti kami tidak ingin ada peremajaan, dalam renstra (rencana dan strategis) dan usulan sudah banyak dilakukan,” kata Hamim di Markas Besar TNI AD (Mabesad), Jakarta Pusat, Rabu (13/9/2023).

Baca juga: HUT ke-78 TNI AL, KSAL Ingin Kemampuan Prajurit dan Alutsista Meningkat

Namun demikian, Hamim menyebutkan bahwa kebijakan modernisasi alutsista ada di tangan Kemenhan sebagai penyedia anggaran.

“Kami terus mengajukan usulan untuk modernisasi, tetapi kebijakan penganggaran ada di Kemenhan. Barang kali Kemenhan memandang ada prioritas yang berbeda, karena masing-masing matra juga mengajukan kebutuhan maksimal,” ujar Hamim.

“Mungkin saat ini masih (untuk) TNI AL dan TNI AU,” kata dia.

Baca juga: Diplomasi Prabowo ke AS: Penjajakan Alutsista, Kunjungi Pentagon Bahas Geopolitik, dan Modernisasi Militer RI

Belakangan ini, Kemenhan lebih sering melakukan modernisasi atau membeli alutsista untuk TNI AL dan TNI AU.

Untuk TNI AL, sebagai contoh, Kemenhan membeli dua kapal pemburu ranjau produksi Jerman. Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) itu kemudian diberi nama KRI Pulau Fani-731 dan KRI Pulau Fanildo-732.

Kemudian Kemenhan juga baru saja menandatangani kontrak pengadaan Submarine Rescue Vehicle System (SRVS) untuk TNI AL. SRVS merupakan kapal selam yang berfungsi untuk mengevakuasi awak kapal selam yang tenggelam.

Untuk TNI AU, Kemenhan membeli lima pesawat angkut Super Hercules C-130J dari Amerika Serikat.

TNI AU juga sedang memodernisasi jet tempur F-16 melalui program Falcon Star-Enhanced Mid Life Update (eMLU).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com