JAKARTA, KOMPAS.com - Politikus PDI-P Deddy Yevri Sitorus mengakui jika partainya memang tengah membangun komunikasi dengan Partai Demokrat dalam rangka penjajakan kerja sama politik.
Menurutnya, hal itu dilakukan PDI-P setelah mengetahui Demokrat yang sudah keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
"Sekarang mereka menjomblo, ya wajar dong kalau kita komunikasi. Siapa yang larang, kan gitu," kata Deddy ditemui di Jakarta, Kamis (7/9/2023).
Oleh karena itu, Deddy menyatakan bahwa PDI-P kini sedang melalui berbagai tahapan komunikasi dalam penjajakan.
Baca juga: Politikus PDI-P ke Demokrat: Makin Sedikit Syarat Bergabung, Makin Enak
Tahapan itu, misalnya mulai dari berbagai pertemuan informal hingga komunikasi verbal antar personel pengurus partai.
"Ya, mudah-mudahan mulai minggu depan masuk ke tahap-tahap yang lebih serius, harapannya begitu," ucap Deddy.
Terkait apakah kedua partai jadi bekerja sama politik, anggota Komisi VI DPR ini lantas menyerahkan sepenuhnya kepada keputusan Demokrat.
PDI-P, tegasnya, menunggu sikap Demokrat apakah jadi bergabung atau tidak dalam kerja sama politik mengusung Ganjar Pranowo.
Baca juga: Respons PPP dan PDI-P Ketika Nama Ridwan Kamil Muncul dalam Bursa Cawapres Ganjar
"Kita tunggu saja dari Demokrat. Karena kita, tentu juga harus menunjukan bahwa ini adalah memang meskipun kita memang menerima dengan tangan terbuka, tapi harus menjadi keputusan Demokrat dong," tutur Sekretaris Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres 2024 PDI-P (TKRPP PDI-P).
Sebagai informasi, Demokrat kini tengah mencari koalisi atau kerja sama politik untuk Pemilu 2024 setelah keluar dari KPP.
Pilihannya sejauh ini hanya ada dua, yaitu masuk dalam koalisi pengusung Ganjar Pranowo yang dihuni PDI-P, PPP, Perindo dan Hanura.
Atau, bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) bersama Gerindra, PAN dan Golkar untuk mengusung Prabowo Subianto.
Namun Demokrat hingga kini belum menjatuhkan pilihan berlabuh untuk Pemilu 2024.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.