Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Demokrat dan PDI-P Bergabung, Pengamat: Tak Ada Kanibalisme Elektoral, Bisa Usung Narasi Rekonsiliasi Nasional

Kompas.com - 07/09/2023, 07:04 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa hari terakhir, informasi mengenai rencana bertemunya Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berkembang di kalangan media.

Isu ini mencuat setelah Partai Demokrat melepaskan kerja sama politik yang sudah dibangun bersama Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam berpandangan, jika kedua partai bergabung pada Pemilu 2024, kekuatan mereka akan saling melengkapi.

"PDI-P dan Demokrat punya tokoh kunci seperti Megawati dan SBY yang menjadi jangkar pemilih loyal mereka, yang kini dalam konteks politik praktisnya dioperasikan oleh pemimpin muda hasil regenerasi seperti Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani yang jauh lebih taktis dan fleksible dalam bermanuver," kata Umam kepada Kompas.com, Rabu (6/9/2023).

Baca juga: Benny K Harman: Sebetulnya, Demokrat Lebih Pas ke Rumahnya Ibu Megawati

Umam mengatakan, kini negosiasi antara PDI-P dan Demokrat untuk bergabung dalam kerja sama politik pengusung Ganjar Pranowo berada di tangan Puan dan AHY.

Jika kedua partai bergabung, menurut Umam, mereka bisa mengusung narasi rekonsiliasi nasional.

Menurut Umam, narasi demikian justru disukai oleh rakyat di mana mereka menyukai jika elite pemimpin yang pernah berseteru lantas kembali guyub atau rukun.

Di sisi lain, Umam juga menilai kedua partai tidak akan merebut ceruk suara yang sudah dimiliki sebelumnya.

Sebab, kedua partai memiliki ceruk basis pemilih yang berbeda, misalnya, PDI-P memiliki basis massa pemilih di Jawa Tengah, sedangkan Demokrat di Jawa Timur.

"Tidak ada kanibalisme elektoral antara PDI-P dan Demokrat," ucap Umam.

Baca juga: Benny Harman: Ibu Megawati Tak Pernah Jahat dengan Demokrat dan SBY

Kemudian, PDI-P dan Demokrat juga dinilai sudah paripurna dalam berbagai posisi.

Petinggi kedua partai sudah pernah menempati posisi sebagai oposisi maupun koalisi pemerintah.

PDI-P merupakan partai koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama 2014 hingga 2024.

Sementara itu, Demokrat partai koalisi pada masa pemerintahan Presiden ke-6 RI SBY pada 2004-2014.

"PDI-P dan Demokrat punya pengalaman paripurna. Keduanya pernah jadi kekuatan pemerintah dan oposisi. Keduanya punya pengalaman untuk memenangkan pertarungan Pilpres dan mengelola pemerintahan," ujar Umam.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

KPU: Bakal Calon Gubernur Nonpartai Hanya di Kalbar, DKI Masih Dihitung

KPU: Bakal Calon Gubernur Nonpartai Hanya di Kalbar, DKI Masih Dihitung

Nasional
Korban Meninggal Akibat Banjir Lahar di Sumatera Barat Kembali Bertambah, Kini 44 Orang

Korban Meninggal Akibat Banjir Lahar di Sumatera Barat Kembali Bertambah, Kini 44 Orang

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Rp 30,2 M Karena 'Mark Up' Harga Lahan Tebu PTPN XI

KPK Duga Negara Rugi Rp 30,2 M Karena "Mark Up" Harga Lahan Tebu PTPN XI

Nasional
Kejagung Periksa Pihak Bea Cukai di Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP

Kejagung Periksa Pihak Bea Cukai di Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP

Nasional
PDI-P Ungkap Peluang Usung 3 Nama di Pilkada Jabar: Bima Arya, Dedi Mulyadi dan Ridwan Kamil

PDI-P Ungkap Peluang Usung 3 Nama di Pilkada Jabar: Bima Arya, Dedi Mulyadi dan Ridwan Kamil

Nasional
Saksi Sebut Pejabat yang Tak Turuti Permintaan SYL Bisa Diberhentikan

Saksi Sebut Pejabat yang Tak Turuti Permintaan SYL Bisa Diberhentikan

Nasional
2 Kapal Pemburu Ranjau Terbaru TNI AL Latihan Bersama dengan AL Singapura

2 Kapal Pemburu Ranjau Terbaru TNI AL Latihan Bersama dengan AL Singapura

Nasional
Draf RUU Penyiaran, KPI Bisa Selesaikan Sengketa Jurnalistik Khusus

Draf RUU Penyiaran, KPI Bisa Selesaikan Sengketa Jurnalistik Khusus

Nasional
Dukung Event Seba Baduy 2024, Wika Beri Diskon Tarif Tol Serang-Panimbang hingga 30 Persen

Dukung Event Seba Baduy 2024, Wika Beri Diskon Tarif Tol Serang-Panimbang hingga 30 Persen

Nasional
Jokowi Anggarkan Rp 15 Triliun untuk Perbaikan dan Pembangunan Jalan Tahun Ini

Jokowi Anggarkan Rp 15 Triliun untuk Perbaikan dan Pembangunan Jalan Tahun Ini

Nasional
TNI AL Terjunkan Satgas SAR Bantu Cari Korban Banjir Sumbar

TNI AL Terjunkan Satgas SAR Bantu Cari Korban Banjir Sumbar

Nasional
UKT Mahal, Komnas HAM Akan Audit Hak Atas Pendidikan

UKT Mahal, Komnas HAM Akan Audit Hak Atas Pendidikan

Nasional
Hasto Ungkap Peluang Megawati Bertemu Prabowo: Saat Agenda Nasional

Hasto Ungkap Peluang Megawati Bertemu Prabowo: Saat Agenda Nasional

Nasional
KPK Tahan 3 Tersangka Dugaan Korupsi Penggelembungan Harga Lahan Tebu PTPN XI

KPK Tahan 3 Tersangka Dugaan Korupsi Penggelembungan Harga Lahan Tebu PTPN XI

Nasional
Selain Khofifah, PDI-P Buka Opsi Usung Kader Sendiri di Pilkada Jatim

Selain Khofifah, PDI-P Buka Opsi Usung Kader Sendiri di Pilkada Jatim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com