Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda dengan Piagam, Anies Disebut Serahkan Pemilihan Cawapres ke Parpol Saat "Deadlock"

Kompas.com - 04/09/2023, 14:14 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bendahara Umum Partai Nasdem Ahmad Sahroni menyebut, bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan dan Tim 8 Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) menyerahkan pengambilan keputusan bakal calon wakil presiden (bacawapres), kepada partai politik, saat kebuntuan atau deadlock terjadi.

Diketahui, proses pengambilan keputusan bacawapres Anies memang cukup alot di internal KPP. Nama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sempat muncul sebagai kandidat, selain putri almarhum Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid.

Belakangan, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar justru dideklarasikan sebagai bacawapres Anies, oleh Nasdem. Padahal, PKB bukanlah anggota KPP.

Baca juga: AHY Beri Ucapan Selamat Anies-Cak Imin: Kita Harus Move On

"Tapi waktu deadlock itu terjadi tentang pemilihan cawapres, Pak Anies itu bersama Tim 8 itu menyerahkan kepada partai politik," kata Sahroni di Lobi Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Senin (4/9/2023).

Saat deadlock, menurut Sahroni, Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh mengambil keputusan untuk memilih Cak Imin sebagai bacawapres Anies.

"Maka itulah, Pak Surya mengambil decision (keputusan) dengan keputusannya dengan Cak Imin sebagai cawapres. Itu decision-nya sebagai ketum. Kan karena Pak anies, bukan (kader) partai politik," ujarnya.

Sebagai catatan, pada saat KPP resmi dideklarasikan, tiga parpol menandatangani piagam kerja sama pada 24 Maret 2023. 

Baca juga: Kecewanya Ketua DPC Demokrat Bekasi, Instruksikan Kader Tak Pilih Anies Baswedan sampai Copot Baliho Anies-AHY

Piagam tersebut ditandatangani Surya Paloh, AHY, dan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu. Setidaknya, piagam kerja sama itu berisi enam poin.

Di dalam poin ketiga, KPP sepakat memberikan mandat penuh kepada Anies untuk memilih cawapres dan membentuk pasangan yang mampu memenangkan Pemilu 2024. Namun, ada lima kriteria yang harus dipenuhi, yaitu:

  1. Berkontribusi dalam pemenangan, diwujudkan dengan tingkat elektabilitas yang tinggi, dan tingkat kerentanan politik yang rendah;
  2. Berkontribusi dalam memperkuat, dan menjaga stabilitas koalisi;
  3. Berkontribusi dalam pengelolaan pemerintahan yang efektif;
  4. Memiliki visi yang sama dengan calon presiden;
  5. Berkomitmen membangun kebersamaan sebagai dwi-tunggal.

Klaim sudah komunikasi

Di sisi lain, Sahroni mengklaim, Anies dan Tim 8 KPP juga sudah mencoba berkomunikasi dengan Partai Demokrat soal penunjukan Cak Imin sebagai cawapres.

Sebab, Partai Demokrat merasa dikhianati soal keputusan memilih Cak Imin menjadi pasangan Anies dalam pilpres tahun depan.

"Ada, ada (komunikasi ke Demokrat). Jadi Pak Anies nelpon, enggak diangkat sama AHY. Pak Sudirman Said coba komunikasi dengan pihak Demokrat enggak diangkat," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kementan Keluarkan Rp 317 Juta untuk Keperluan Pribadi SYL, termasuk Umrah, Bayar Kiai dan “Service Mercy”

Kementan Keluarkan Rp 317 Juta untuk Keperluan Pribadi SYL, termasuk Umrah, Bayar Kiai dan “Service Mercy”

Nasional
Yusril Disebut Mundur dari PBB karena Akan Masuk Pemerintahan Prabowo, Gerindra: Belum Tahu Ditempatkan di Mana

Yusril Disebut Mundur dari PBB karena Akan Masuk Pemerintahan Prabowo, Gerindra: Belum Tahu Ditempatkan di Mana

Nasional
Cerita Pejabat Kementan Terpaksa Penuhi Permintaan SYL saat Tak Ada Anggaran

Cerita Pejabat Kementan Terpaksa Penuhi Permintaan SYL saat Tak Ada Anggaran

Nasional
Pertamina Renjana Cita Srikandi, Wujud Komitmen Majukan Perempuan Indonesia

Pertamina Renjana Cita Srikandi, Wujud Komitmen Majukan Perempuan Indonesia

Nasional
Pilkada Jakarta Punya Daya Tarik Politik Setara Pilpres, Pengamat: Itu Sebabnya Anies Tertarik

Pilkada Jakarta Punya Daya Tarik Politik Setara Pilpres, Pengamat: Itu Sebabnya Anies Tertarik

Nasional
Pejabat Kementan Sempat Tolak Permintaan Rp 450 Juta dan iPhone untuk SYL

Pejabat Kementan Sempat Tolak Permintaan Rp 450 Juta dan iPhone untuk SYL

Nasional
Hadiri WWF 2024, Puan Tegaskan Komitmen Parlemen Dunia dalam Entaskan Persoalan Air

Hadiri WWF 2024, Puan Tegaskan Komitmen Parlemen Dunia dalam Entaskan Persoalan Air

Nasional
Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Pemerintah RI Ucapkan Keprihatinan

Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Pemerintah RI Ucapkan Keprihatinan

Nasional
Mulai Safari Kebangsaan, Tiga Pimpinan MPR Temui Try Sutrisno

Mulai Safari Kebangsaan, Tiga Pimpinan MPR Temui Try Sutrisno

Nasional
Memulihkan Demokrasi yang Sakit

Memulihkan Demokrasi yang Sakit

Nasional
Jokowi Wanti-wanti Kekurangan Air Perlambat Pertumbuhan Ekonomi hingga 6 Persen

Jokowi Wanti-wanti Kekurangan Air Perlambat Pertumbuhan Ekonomi hingga 6 Persen

Nasional
Keberhasilan Pertamina Kelola Blok Migas Raksasa, Simbol Kebangkitan untuk Kedaulatan Energi Nasional

Keberhasilan Pertamina Kelola Blok Migas Raksasa, Simbol Kebangkitan untuk Kedaulatan Energi Nasional

Nasional
Momen Jokowi Sambut Para Pemimpin Delegasi di KTT World Water Forum

Momen Jokowi Sambut Para Pemimpin Delegasi di KTT World Water Forum

Nasional
Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Singgung 500 Juta Petani Kecil Rentan Kekeringan

Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Singgung 500 Juta Petani Kecil Rentan Kekeringan

Nasional
Klarifikasi Harta, KPK Panggil Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta

Klarifikasi Harta, KPK Panggil Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com