Partai Demokrat menilai, Anies dan Nasdem berkhianat karena secara tiba-tiba membentuk koalisi baru yang memasangkan Anies dan Cak Imin.
Padahal, sebelumnya diklaim telah ada kesepakatan mengenai duet Anies dengan AHY.
Atas peristiwa ini, Demokrat pun secara resmi mencabut dukungan kepada Anies Baswedan. Demokrat turut menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
Baca juga: SBY: Berkali-kali Anies Datang dengan Kata-kata Baiknya, Sekarang Kok Jadi Begini?
SBY mengatakan, dirinya tidak naif lantaran pernah jadi capres dua kali, di mana memenangi keduanya.
Namun, selama menjadi capres, SBY menegaskan tidak pernah ada kejadian seperti yang dilakukan oleh Anies dan Nasdem ini.
SBY juga mengatakan, ia menyadari politik memang penuh strategi, taktik, dan siasat.
Hanya saja, menurut dia, tidak menyangka Anies bisa bertindak sejauh itu.
"Tapi saya tidak menyangka tindakan itu sejauh ini. Menurut saya, melebihi batas kepatutan, etika, moral, kasar," kata SBY.
Selain itu, SBY memang sempat menyinggung soal pertemuan tanggal 25 Agustus 2023.
"Masih segar pada ingatan saya, di ruangan ini, tanggal 25 Agustus 2023, Pak Anies duduk di sini dengan didampingi Tim 8. AHY memang tidak selalu hadir, Anies menyampaikan kepada saya bahwa awal September ini, hari-hari ini, akan mendeklarasikan koalisi ini dalam kapasitasnya sebagai capres, berikut capres dan cawapres yang telah selesai diputuskan. Tiga hari kemudian, sekarang ini, yang kita dapatkan sesuatu yang sangat mengejutkan kita," ujar SBY.
Baca juga: Pidato SBY dalam Rapat Majelis Tinggi Demokrat Terkait Manuver Nasdem dan Anies Baswedan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.