Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ucapkan Selamat kepada Muhaimin Jadi Bakal Cawapres Anies, Gus Yahya: Enggak Jomblo Lagi

Kompas.com - 02/09/2023, 15:38 WIB
Tatang Guritno,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengucapkan selamat atas dipilihnya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres) Anies Baswedan.

Namun, ia menegaskan, tak ada bakal calon presiden (bacapres) atau bacawapres yang mewakili NU.

“Pertama, ya kami hanya bisa mengucapkan selamat sudah dapat jodoh gitu ya. Enggak jomblo lagi,” ujar Yahya di kantor PBNU, Senen, Jakarta, Sabtu (2/9/2023).

“Kemudian, soal sikap sudah saya sebutkan berulang kali, saya tegaskan, sekali lagi di sini, tidak ada calon atas nama NU,” sambung dia.

Baca juga: Deklarasi Anies-Muhaimin, Surya Paloh Tegaskan Ingin Menang Pilpres

Ia mengatakan, sampai saat ini PBNU tetap dengan sikapnya menjauhi politik praktis pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Dengan demikian, tak benar jika ada pihak-pihak tertentu yang mengeklaim telah mendapatkan restu atau dukungan dari para ulama dan kiai PBNU.

“Selama ini tidak pernah ada pembicaraan di PBNU tentang calon-calon presiden, karena itu di luar domain kami sebagai organisasi keagamaan kemasyarakatan yaitu domain parpol, silakan dan silakan berjuang untuk mendapatkan kepercayaan rakyat,” papar dia.

Baca juga: Dua Kali AHY Gagal Jadi Cawapres: Pilpres 2019 Disalip Sandiaga, Kini Ditikung Cak Imin

Ia pun menampik anggapan bahwa warga NU bisa dikendalikan oleh pemimpinnya di masing-masing wilayah.

Menurut dia, para Nahdliyin sudah cukup cerdas untuk menentukan pilihannya sendiri pada Pilpres 2024.

“Mereka (Nahdliyyin) tahu apa yang mereka butuhkan, apa yang layak dan tidak layak, mereka bisa memilih orang,” imbuh dia.

Diketahui, siang ini di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur, Partai Nasdem dan PKB mendeklarasikan Anies dan Muhaimin sebagai bacapres dan bacawapres.

Proses ini menyebabkan Partai Demokrat memilih untuk keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang dibangun bersama Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menganggap langkah yang dilakukan Anies merupakan pengkhianatan politik.

Sementara itu, rombongan DPP PKS mendadak membatalkan kehadirannya dalam deklarasi Anies-Muhaimin.

Sampai saat ini, PKS masih menyatakan tetap mendukung Anies meskipun ia telah memilih Muhaimin sebagai pendampingnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com