JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menyatakan, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar adalah pasangan yang cocok untuk menjadi pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden.
Paloh pun mengibaratkan kecocokan Anies dan Muhaimin bagaikan botol dan tutup botolnya.
"Pasangan ini adalah bagaikan botol dan tutup botol itu," kata Paloh dalam acara deklarasi Anies-Muhaimin di Hotel Majapahit, Surabaya, Sabtu (2/9/2023), dikutip dari YouTube Kompas TV.
Baca juga: Surya Paloh Resmi Deklarasikan Anies-Cak Imin Bakal Capres-Cawapres 2024
Paloh mengaku sudah lama mengenal Anies dan Muhaimin serta memandang dua tokoh itu mempunyai kelebihan masing-masing.
Paloh memandang Anies adalah seorang cendekiawan yang ia anggap bisa membuat perubahan di Indonesia.
"Seorang intelektual yang saya yakini akan banyak bisa memberikan suatu suasana kepemimpinan baru di negeri ini untuk menghadapi tantangan kita sekarang dan ke depan," kata dia.
Sementara itu, ia menilai Muhaimin merupakan seorang organisatoris ulung yang telah lama bergerak dalam dunia politik.
"(Muhaimin) mempunyai kepiawaian yang tidak kalah samanya dengan Bung Anies Baswedan," kata Paloh.
Baca juga: Prabowo Tertawa Dengar Kabar Anies-Cak Imin Deklarasi Hari Ini
Paloh mengaku menggunakan referensi dan pengalaman yang ia miliki untuk mencari siapa sosok yang paling pantas untuk menjadi pendamping Anies.
Secara khusus, ia menyebut bahwa Anies dan calon pendampingnya harus dapat mengisi satu sama lain.
"Saya melihat, saya mengendus, saya memikirkan, mengkajinya, apa yang paling tepat dalam situasi saat ini dan masa depan," kata Paloh.
"Seorang wakil presiden yang saya anggap mempunyai sesuatu kelebihan yang sangat mengisi satu sama lain dengan calon presiden yang dimiliki oleh Koalisi Perubahan yaitu Anies Baswedan," imbuh dia.
Pada akhirnya, kata Paloh, suratan takdir membawa Nasdem memutuskan untuk menetapkan Muhaimin Iskandar untuk menjadi bakal calon wakil presiden mendampingi Anies.
"Itulah yang menempatkan pilihan di hati Partai Nasdem di Bung Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB," kata Paloh.
Baca juga: 7 Poin Kekecewaan SBY atas Pengkhianatan Anies
Adapun deklarasi pasangan Anies-Muhaimin ini membuat peta politik berubah.
Partai Demokrat yang kecewa karena ketua umumnya Agus Harimurti Yudhoyono batal menjadi bakal cawapres Anies memutuskan untuk keluar dari koalisi perubahan.
Sementara itu, keputusan Muhaimin yang menerima pinangan Anies membuat PKB keluar dari koalisi besar yang mendukung Prabowo Subianto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.