Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surya Paloh Sebut Anies dan Muhaimin bagai Botol dan Tutup Botol

Kompas.com - 02/09/2023, 15:38 WIB
Ardito Ramadhan,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menyatakan, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar adalah pasangan yang cocok untuk menjadi pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden.

Paloh pun mengibaratkan kecocokan Anies dan Muhaimin bagaikan botol dan tutup botolnya.

"Pasangan ini adalah bagaikan botol dan tutup botol itu," kata Paloh dalam acara deklarasi Anies-Muhaimin di Hotel Majapahit, Surabaya, Sabtu (2/9/2023), dikutip dari YouTube Kompas TV.

Baca juga: Surya Paloh Resmi Deklarasikan Anies-Cak Imin Bakal Capres-Cawapres 2024

Paloh mengaku sudah lama mengenal Anies dan Muhaimin serta memandang dua tokoh itu mempunyai kelebihan masing-masing.

Paloh memandang Anies adalah seorang cendekiawan yang ia anggap bisa membuat perubahan di Indonesia.

"Seorang intelektual yang saya yakini akan banyak bisa memberikan suatu suasana kepemimpinan baru di negeri ini untuk menghadapi tantangan kita sekarang dan ke depan," kata dia.

Sementara itu, ia menilai Muhaimin merupakan seorang organisatoris ulung yang telah lama bergerak dalam dunia politik.

"(Muhaimin) mempunyai kepiawaian yang tidak kalah samanya dengan Bung Anies Baswedan," kata Paloh.

Baca juga: Prabowo Tertawa Dengar Kabar Anies-Cak Imin Deklarasi Hari Ini

Paloh mengaku menggunakan referensi dan pengalaman yang ia miliki untuk mencari siapa sosok yang paling pantas untuk menjadi pendamping Anies.

Secara khusus, ia menyebut bahwa Anies dan calon pendampingnya harus dapat mengisi satu sama lain.

"Saya melihat, saya mengendus, saya memikirkan, mengkajinya, apa yang paling tepat dalam situasi saat ini dan masa depan," kata Paloh.

"Seorang wakil presiden yang saya anggap mempunyai sesuatu kelebihan yang sangat mengisi satu sama lain dengan calon presiden yang dimiliki oleh Koalisi Perubahan yaitu Anies Baswedan," imbuh dia.

Pada akhirnya, kata Paloh, suratan takdir membawa Nasdem memutuskan untuk menetapkan Muhaimin Iskandar untuk menjadi bakal calon wakil presiden mendampingi Anies.

"Itulah yang menempatkan pilihan di hati Partai Nasdem di Bung Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB," kata Paloh.

Baca juga: 7 Poin Kekecewaan SBY atas Pengkhianatan Anies

Adapun deklarasi pasangan Anies-Muhaimin ini membuat peta politik berubah.

Partai Demokrat yang kecewa karena ketua umumnya Agus Harimurti Yudhoyono batal menjadi bakal cawapres Anies memutuskan untuk keluar dari koalisi perubahan. 

Sementara itu, keputusan Muhaimin yang menerima pinangan Anies membuat PKB keluar dari koalisi besar yang mendukung Prabowo Subianto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

Nasional
PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

Nasional
Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Nasional
Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Nasional
Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Nasional
Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Nasional
Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Nasional
Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Nasional
PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

Nasional
Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Nasional
Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Nasional
Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Nasional
Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Nasional
Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Nasional
[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com