Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ari Junaedi
Akademisi dan konsultan komunikasi

Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

AHY, Ayo Segera "Move On" Cari "Pacar" Lagi

Kompas.com - 01/09/2023, 06:03 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Raihan kursi Partai Nasdem di DPR sebesar 10,26 persen, sementara PKB sebanyak 10,09 persen. Total perolehan kursi gabungan keduanya mencapai 20,35 persen.

Andai PKS yang meraih 8,7 persen tetap bertahan di poros “Cikini di Gondangdia”, maka jumlah prosentase raihan suara kursi gabungan Nasdem-PKB-PKS menjadi 29,05 persen.

Dengan munculnya pasangan Anies Baswedan – Cak Imin, maka format koalisi partai-partai semakin goyah dan partai-partai berproses mencari format baru kembali.

Di Koalisi Indonesia Maju, dengan “cabutnya” PKB dari barisan pendukung Prabowo, maka semakin memudahkan langkah PAN mendorong Erick Thohir sebagai “pengantinnya” Prabowo Subianto.

Andai saja PDIP memasangkan Ganjar Pranowo dengan Sandiaga Uno, maka potensi PPP untuk “main mata” dengan Demokrat dan PKS akan tereliminasi.

Sebaliknya, jika Ganjar memilih sosok lain selain dengan Ketua Bappilu PPP itu, maka potensi munculnya empat pasang Capres-Cawapres di Pilpres 2024 terbuka lebar.

Dengan memperkirakan skenario munculnya 3 atau 4 pasang Capres-Cawapres yang akan berlaga di Pilpres 2024, yakni Prabowo – Erick Thohir, Ganjar – Sandiaga dan Anies – Cak Imin atau Prabowo – Erick Thohir, Anies – Cak Imin, Sandiaga – AHY serta Ganjar dengan “X”, maka suara pemilih akan terfragmentasi sedemikian rupa.

Selisih suara antarpasangan akan berlangsung ketat dan menjadikan Pilpres 2024 sebagai “pertarungan politik” yang terketat dalam sepanjang sejarah demokrasi kita.

Sebaiknya kemana AHY melangkah?

Sejak awal, ketika Anies Baswedan menyebut “menjemput takdir” sebagai pasangan capres – cawapres ketika bertemu AHY di rumah di Jalan Lembang, Jakarta Pusat, Januari 2023 lalu, saya begitu skeptis dengan pernyataan tersebut.

Sepertinya AHY dan para elite Demokrat tidak belajar dengan sejarah jejak-jejak kepemimpinan Anies yang mengedepankan kelihaian dalam “memilin kalimat”.

Bahkan seorang politisi kawakan yang bernama Susilo Bambang Yudhoyono begitu “terbuai” dengan kesantunan Anies Baswedan dan silat lidah Nasdem dan Surya Paloh.

Sekali lagi, politik memang tidak mengenal “muka” kesantunan. Politik seperti yang dikatakan filsuf asal Yunani, Aristoteles adalah upaya atau cara untuk mendapatkan sesuatu yang dikehendaki.

Jadi apapun upaya atau cara yang dilakukan Surya Paloh melalui Anies - menurut murid dari Plato itu - adalah untuk mendapatkan “sesuatu”. Tampaknya SBY dan AHY lupa akan hal tersebut.

AHY dan elite-elite Demokrat tidak boleh berkecil hati. Demokrat tercatat dalam sejarah berhasil mengantarkan SBY menjadi presiden hingga dua kali, sama dengan prestasi PDIP mengantarkan Jokowi hingga dua periode.

Kedewasaan berpolitik AHY semakin teruji usai mengandaskan upaya perebutan biduk politik Demokrat dari tangan Moeldoko. Kini kematangan AHY semakin bertambah usai didepak Anies dan Surya Paloh dari “takdir” menjadi pendamping Anies.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com