Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Panjang Perjalanan KTT ASEAN Menyatukan Kawasan

Kompas.com - 31/08/2023, 14:56 WIB
Achmad Nasrudin Yahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 11 negara di Asia Tenggara akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 di Jakarta, 5-7 September 2023.

Tema yang diusung dalam KTT ASEAN ke-43 adalah "epicentrum of growth".

Dalam sejarahnya, KTT ASEAN mempunyai peran besar dalam menyatukan kawasan di tengah Perang Dingin antara Blok Barat dengan Blok Timur.

Berikut jejak perjalanan KTT ASEAN yang dikutip dari Kompas.id:

8 Juni 1967

Indonesia melalui Menteri Luar Negeri Adam Malik memprakarsai terbentuknya Regional Cooperation atau kerja sama secara regional antara negara-negara di Asia Tenggara. Gagasan ini disampaikan setelah Adam Malik melakukan kunjungan ke beberapa negara Asia Tenggara.

24 Juli 1967

Menteri Luar Negeri Adam Malik melaporkan sikapnya mengenai kerja sama regional di Asia Tenggara kepada DPR Gotong Royong.

Adam Malik mengatakan bahwa kerja sama ini untuk meningkatkan kemakmuran negara-negara di kawasan Asia Tenggara dan tidak akan menyentuh di bidang politik serta militer. Thailand, Malaysia, Singapura, dan Filipina menyetujui usulan tersebut.

7 Agustus 1967

Lima perwakilan masing-masing negara mulai Adam Malik dari Indonesia, Tun Abdul Razak dari Malaysia, S Rajaratnam dari Singapura, Narciso R Ramos dari Filipina, dan Thanat Koman dari Thailand bertemu untuk mencapai persetujuan bersama mengenai pembentukan organisasi kerja sama di kawasan Asia Tenggara.

Organisasi tersebut akan bersifat nonpolitik dan nonmiliter yang akan disebut "Persatuan Negara-Negara Asia Tenggara".

8 Agustus 1967

Lima menteri luar negeri dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand menandatangani "Deklarasi" yang menandai berdirinya organisasi kerja sama antarnegara Asia Tenggara di Bangkok.

Nama organisasi tersebut adalah Persatuan Negara-Negara Asia Tenggara atau ASEAN (Association of Southeast Asia Nations).

21 Agustus 1967

Menteri Luar Negeri Adam Malik menegaskan di depan Sidang DPR Gotong Royong bahwa ASEAN dibentuk bukan untuk menentang suatu negara atau ideologi politik. ASEAN tidak akan dijadikan alat oleh suatu negara untuk kepentingan politik di Asia Tenggara.

17 Desember 1969

Dalam sidang negara-negara ASEAN diusulkan untuk menambah negara-negara anggota seperti Myanmar, Kamboja, Vietnam Utara, dan Vietkong (Vietnam Selatan). Namun, Malaysia dan Singapura menolak karena permasalahan masing-masing negara baru dapat menular ke negara-negara ASEAN.

12 November 1971

ASEAN memiliki rencana untuk menjadikan Asia Tenggara sebagai tempat netral dan damai dari tiga kekuatan dunia (China, Uni Soviet, dan Amerika Serikat).

Rencana netralisasi ini menyebutkan larangan terhadap semua kekuatan besar di dunia untuk membuat Asia Tenggara menjadi "mainan" kepentingan politik Perang Dingin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 27 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 26 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sudirman Said Siap Bersaing dengan Anies Rebutkan Kursi Jakarta 1

Sudirman Said Siap Bersaing dengan Anies Rebutkan Kursi Jakarta 1

Nasional
Sudirman Said: Jakarta Masuk Masa Transisi, Tak Elok Pilih Gubernur yang Bersebrangan dengan Pemerintah Pusat

Sudirman Said: Jakarta Masuk Masa Transisi, Tak Elok Pilih Gubernur yang Bersebrangan dengan Pemerintah Pusat

Nasional
Siap Maju Pilkada, Sudirman Said: Pemimpin Jakarta Sebaiknya Bukan yang Cari Tangga untuk Karier Politik

Siap Maju Pilkada, Sudirman Said: Pemimpin Jakarta Sebaiknya Bukan yang Cari Tangga untuk Karier Politik

Nasional
Kenaikan UKT Dinilai Bisa Buat Visi Indonesia Emas 2045 Gagal Terwujud

Kenaikan UKT Dinilai Bisa Buat Visi Indonesia Emas 2045 Gagal Terwujud

Nasional
Komnas HAM Minta Polda Jabar Lindungi Hak Keluarga Vina Cirebon

Komnas HAM Minta Polda Jabar Lindungi Hak Keluarga Vina Cirebon

Nasional
Komunikasi Intens dengan Nasdem, Sudirman Said Nyatakan Siap Jadi Cagub DKI

Komunikasi Intens dengan Nasdem, Sudirman Said Nyatakan Siap Jadi Cagub DKI

Nasional
Megawati Minta Api Abadi Mrapen Ditaruh di Sekolah Partai, Sekjen PDI-P Ungkap Alasannya

Megawati Minta Api Abadi Mrapen Ditaruh di Sekolah Partai, Sekjen PDI-P Ungkap Alasannya

Nasional
Pembayaran Dana Kompensasi 2023 Tuntas, Pertamina Apresiasi Dukungan Pemerintah

Pembayaran Dana Kompensasi 2023 Tuntas, Pertamina Apresiasi Dukungan Pemerintah

Nasional
Hari Ke-12 Penerbangan Haji Indonesia, 72.481 Jemaah Tiba di Arab Saudi, 8 Wafat

Hari Ke-12 Penerbangan Haji Indonesia, 72.481 Jemaah Tiba di Arab Saudi, 8 Wafat

Nasional
Sahroni Ungkap Anak SYL Indira Chunda Tak Pernah Aktif di DPR

Sahroni Ungkap Anak SYL Indira Chunda Tak Pernah Aktif di DPR

Nasional
Kemenag Imbau Jemaah Haji Indonesia Pakai Jasa Pendorong Kursi Roda Resmi di Masjidil Haram

Kemenag Imbau Jemaah Haji Indonesia Pakai Jasa Pendorong Kursi Roda Resmi di Masjidil Haram

Nasional
Mahasiswa Kritik Kenaikan UKT: Persempit Kesempatan Rakyat Bersekolah hingga Perguruan Tinggi

Mahasiswa Kritik Kenaikan UKT: Persempit Kesempatan Rakyat Bersekolah hingga Perguruan Tinggi

Nasional
Tak Ada Jalan Pintas, Hasto: Politik Harus Belajar dari Olahraga

Tak Ada Jalan Pintas, Hasto: Politik Harus Belajar dari Olahraga

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com