ASEAN mendeklarasikan "Asia Tenggara Netral" sebagai kawasan damai dan bebas yang dikenal sebagai Zone of Peace, Freedom, and Neutrality Declaration. Menurut rencana deklarasi ini akan memperluas keanggotaan sampai ke Myanmar, Kamboja, Laos, dan Vietnam.
Lima negara anggota ASEAN sepakat mengundang Vietnam Utara, Vietnam Selatan, Khmer, Laos, dan Burma (Myanmar) untuk menghadiri pertemuan tingkat tinggi menteri ASEAN yang akan dilangsungkan di Pattaya, Thailand, pada 16–17 April 1973.
Pertemuan ini sebagai langkah untuk menyelesaikan konflik di Indocina dan Burma sebagai langkah menciptakan kawasan ASEAN yang netral.
Sidang Menteri Luar Negeri negara anggota ASEAN pada 7-9 Mei 1974, menyepakati pendirian sekretariat bersama ASEAN yang ditempatkan di Jakarta.
ASEAN mendukung Vietnam yang telah bersatu untuk menjadi anggota penuh di PBB. Sikap ini disepakati ASEAN sejak tahun 1975.
Negara-negara anggota ASEAN menyepakati kerja sama di bidang perdagangan dan perekonomian untuk meningkatkan perekonomian di masing-masing negara.
Agreement on ASEAN Preferential Trading Arrangement ditandatangani pada Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN di Manila, Filipina. Perjanjian ini merupakan landasan untuk mengadopsi berbagai instrumen dalam liberalisasi perdagangan.
Brunei Darussalam menjadi anggota keenam ASEAN setelah lima perwakilan negara anggota ASEAN menyetujuinya.
Brunei Darussalam masuk sebagai anggota ASEAN setelah pengumuman kemerdekaannya pada 2 Januari 1984. Dengan masuknya Brunei Darussalam lambang ASEAN berubah menyesuaikan jumlah anggotanya.
Vietnam bersiap menjadi anggota penuh ASEAN setelah menjadi anggota peninjau dan menandatangani traktat ASEAN (Treaty of Amity and Cooperation). Secara prinsip Vietnam menyetujui cita-cita ASEAN.
Vietnam resmi menjadi anggota penuh ASEAN. Sebelumnya Vietnam menjadi anggota peninjau selama tiga tahun.
Dengan bergabungnya Vietnam, cita-cita ASEAN memiliki sepuluh negara anggota di Asia Tenggara semakin dekat. Tiga negara lainnya Myanmar, Laos, dan Kamboja berencana bergabung.
Myanmar, Laos, dan Kamboja secara resmi menjadi anggota penuh ASEAN setelah melayangkan permohonan kepada negara-negara anggota ASEAN pada tahun 1996.
Myanmar menjadi anggota penuh ASEAN meskipun mereka menerima sanksi dari Amerika Serikat. ASEAN tetap pada komitmenya untuk mengangkat Myanmar sebagai anggota penuh.
Secara simbolis Kamboja diresmikan sebagai anggota penuh. Kamboja sudah menjadi anggota ASEAN sejak 1997, namun peresmiannya sempat tertunda akibat persoalan internal di negara tersebut.