Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Tony Wenas Gunakan Filosofi Bermusik dalam Memimpin Freeport Indonesia

Kompas.com - 31/08/2023, 14:00 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

Sebagai keluarga besar, sebut Tony, PTFI berkewajiban meningkatkan dan menjaga kepedulian satu sama lain.

Baca juga: 6 Tokoh Kebangkitan Nasional, Salah Satunya Ki Hajar Dewantara

Tony mengaku, dirinya juga menerapkan semboyan dari Ki Hajar Dewantara, yaitu Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani.

Artinya, ia sebagai pemimpin harus bisa memberi contoh saat di depan dan bisa mendampingi saat di tengah. Begitu juga saat di belakang bisa menjadi penyemangat para karyawan.

Berikan nilai tambah bagi Indonesia

Pada kesempatan tersebut, Tony menjelaskan, pihaknya berfokus pada produksi konsentrat tembaga yang menghasilkan katoda tembaga.

Oleh karena itu, PTFI saat ini tengah menggenjot penyelesaian proyek fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) tembaga terbarunya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE Gresik, Jawa Timur (Jatim).

Baca juga: Begini Regulasi Keamanan Kerja Smelter Nikel dan Implementasinya di PT GNI

Tony menargetkan smelter tersebut bisa mulai beroperasi pada Mei 2024.

Dengan beroperasinya smelter di KEK JIIPE Gresik diharapkan bisa berkontribusi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri, terutama mendorong pengembangan industri hilir lainnya.

Seperti diketahui, proyek smelter tersebut merupakan kontribusi PTFI dalam hilirisasi pertambangan. Hal ini sesuai dengan fokus Pemerintah Indonesia yang mendorong transformasi ekonomi melalui hilirisasi.

“Harapannya adalah perlunya di-improve kemudahan berinvestasi di Indonesia. As a doing business kita perlu tingkatkan lagi supaya kita bisa bersaing dengan negara lain,” ucap Tony.

Ia menyebut bahwa peringkat investasi Indonesia sudah cukup baik karena berada di ranking ke-73 di dunia.

Baca juga: Tahun Politik, Bahlil Yakin Target Investasi Rp 1.400 Triliun Tercapai

Meski demikian, ia berharap peringkat tersebut bisa lebih ditingkatkan agar bisa mengungguli negara tetangga, seperti Vietnam dan Thailand.

Apalagi, Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) telah menaikkan target realisasi investasi menjadi Rp 1.400 triliun pada 2023.

“Saya kebetulan di Kamar Dagang dan Industri (Kadin) sebagai Ketua Umum (Ketum) Bidang Investasi, jadi saya dengan Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) saling bersama mempromosikan Indonesia di luar negeri,” tutur Tony.

Menurutnya, foreign direct investment (FDI) sangat perlu dilakukan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, kata Tony, domestic investment juga penting meski FDI tetap menjadi fokus utama untuk pemasukan tambahan.

Baca juga: Anies Ingin Pemerintah Tak Ragu Investasi di Bidang Pendidikan

Tumbuh bersama masyarakat

Sebagai informasi, PTFI sejak 1974 telah melakukan perjanjian dengan masyarakat sekitar untuk tumbuh bersama-sama.

“Kepedulian terhadap masyarakat ini sudah ada sejak berdirinya Freeport Indonesia. Saya meyakini bahwa, di manapun saya berada harus memberi nilai tambah bagi masyarakat,” imbuh Tony.

Oleh karenanya, lanjut dia, sebagai pemimpin PTFI dirinya wajib meningkatkan nilai kepedulian terhadap masyarakat meski nilai tersebut sudah tinggi.

Sebab, menurut Tony, tidak ada perusahaan yang bisa berhasil di tengah lingkungan yang gagal. Untuk itu, ia berupaya meningkatkan berbagai program kemasyarakatan agar bermanfaat bagi sekitar.

Baca juga: Pembimbing Kemasyarakatan Usul Ada Ruang Khusus Pendampingan Anak di Kantor Polisi

“Begitu pula dalam perencanaan bisnis harus memasukkan faktor-faktor unsur kemasyarakatan. Misal mau bikin pabrik, ini harus jelas dulu apakah masyarakat merasa diuntungkan. Tidak bisa kita bangun pabrik cuma bermanfaat untuk perusahaan sendiri,” jelasnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Nasional
Jemaah Haji Dapat 'Smart' Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Jemaah Haji Dapat "Smart" Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Nasional
Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Nasional
Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Nasional
Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Nasional
Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Nasional
KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

Nasional
Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Nasional
PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

Nasional
Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

Nasional
Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

Nasional
Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Nasional
Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Nasional
DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

Nasional
Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com