Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Debat Bakal Capres di Kampus, Menko PMK: Yang Penting Tidak untuk Kampanye

Kompas.com - 24/08/2023, 16:44 WIB
Fika Nurul Ulya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta bakal calon presiden (capres) mengikuti aturan selama beradu gagasan di kampus, salah satunya di Universitas Indonesia (UI).

Muhadjir mengatakan, menggelar acara adu gagasan di kampus sah-sah saja selama tujuannya untuk debat, bukan untuk berkampanye.

"Yang penting niatnya untuk debat, bukan debatnya tidak dimaksudkan untuk kampanye," kata Muhadjir usai konferensi pers di kantor Kemenko PMK, Jakarta, Kamis (24/8/2023).

Muhadjir lantas mengatakan, adu gagasan lebih sesuai dilakukan di kampus alih-alih di sekolah.

Baca juga: Soal Debat Bakal Capres di Kampus, Bawaslu: Silakan Saja Asalkan...

Sebab, para mahasiswa rata-rata sudah memiliki hak pilih yang bisa menilai gagasan-gagasan maupun program dari calon pemimpin masa depan.

Namun, Muhadjir kembali mengingatkan agar adu gagasan di Kampus tetap harus memenuhi ketentuan.

"(Kalau di perguruan tinggi) Silakan karena di situ, memang konstituennya di situ. Rata-rata sudah punya hak pilih. Silakan ya, tapi juga diikuti dengan ketentuan-ketentuan, harus betul-betul terukur," ujarnya.

Lebih lanjut, Muhadjir mengatakan, debat bakal calon presiden (capres) kurang pas dilakukan di lingkungan sekolah. Sebab, siswa-siswa cenderung belum mampu menangani perbedaan sepenuhnya.

Baca juga: KPU Hormati Kampus yang Undang Bakal Capres untuk Kuliah dan Debat

Ditambah lagi, menurutnya, sekolah tengah mengejar ketertinggalan (learning loss) setelah dua tahun lebih mengalami pandemi Covid-19.

Diketahui saat pandemi, seluruh murid harus belajar jarak jauh sehingga pembelajaran yang diterima tidak maksimal.

"Sekarang ini saatnya untuk mereka mengejar ketertinggalan itu. Karena itu, supaya tidak diribeti dengan yang macam-macam, saya imbau sebaiknya sekolah-sekolah maupun madrasah tidak usah dipakai untuk berkampanye," kata Muhadjir.

Sebagaimana diberitakan, Universitas Indonesia (UI) menjadi kampus pertama yang mengonfirmasi bakal mengundang tokoh-tokoh yang telah dideklarasikan maju pada Pilpres 2024 oleh ragam kekuatan politik, yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.

Baca juga: Jubir: Anies Siap Mengikuti Debat Terbuka di UI

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI berencana mengundang ketiganya secara serentak dalam forum debat pada 14 September 2023.

Sementara itu, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UI berencana mengundang ketiganya untuk mengisi "Kuliah Kebangsaan" yang akan diselenggarakan pada Agustus dan September 2023

 

Kuliah kebangsaan bertema "Hendak ke mana Indonesia Kita? Gagasan, Pengalaman, dan Rancangan Para Pemimpin Masa Depan" akan digelar pada bulan Agustus dan September 2023.

"Pada rangkaian Kuliah Kebangsaan FISIP UI kali ini, tokoh-tokoh yang diundang adalah Anies Baswedan (Gubernur DKI Jakarta 2017-2022), Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah 2013-2023), dan Prabowo Subianto (Menteri Pertahanan RI 2019-sekarang)," tulis pernyataan pers FISIP UI pada Rabu (23/8/2023).

Untuk rangkaian yang pertama, FISIP UI bakal menghadirkan Anies Baswedan pada tanggal 29 Agustus 2023, pukul 08.30-11.30 WIB.

Baca juga: Siap Hadiri Debat Terbuka di UI, Anies: Ini Saatnya Masyarakat Menilai secara Obyektif

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Nasional
Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

Nasional
Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

Nasional
Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Nasional
DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

Nasional
Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Prabowo Ajak PKS atau PDI-P ke Dalam Koalisi?

GASPOL! Hari Ini: Prabowo Ajak PKS atau PDI-P ke Dalam Koalisi?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com