Nantinya, Skadik 103 akan berdiri di bawah naungan Wing Pendidikan (Wingdik) 100/Terbang yang bermarkas di Lanud Adisutjipto, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Setelah menjalani pendidikan dasar, para penerbang pesawat nirawak akan meneruskan pendidikan pada tingkat selanjutnya di skuadron Udara 51 di Lanud Supadio, Pontianak.
Marsekal Pertama Azhar Aditama yang sebelumnya menjabat Komandan Lanud (Danlanud) Adisutjipto mengatakan, Skadik 103 pada intinya untuk menciptakan penerbang pesawat terbang tanpa awak yang siap pakai.
“Untuk siap dipakai di setiap satuan-satuan, intinya itu,” ujar Azhar.
Baca juga: KSAU: Di Dunia Militer, Pesawat Nirawak sebagai Game Changer dalam Pertempuran Modern
Pendidikan penerbang pesawat nirawak di Lanud Adisutjipto hingga kini telah memasuki angkatan keenam.
Dalam pendidikannya, Azhar menyampaikan, Skadik 103 mengadopsi platform pesawat terbang tanpa awak terbaru.
Sementara itu, untuk sang instruktur, TNI AU telah memaksimalkan penggunaan dari sumber daya manusia (SDM) internal.
“Semua dari TNI AU, kalau bantuan dari luar relatif pada tahun-tahun pertama. Tapi sekarang sudah dari personel kita sendiri,” ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.