Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Prof. Dr. Ermaya
Dewan Pakar Bidang Geopolitik dan Geostrategi BPIP RI

Dewan Pakar Bidang Geopolitik dan Geostrategi BPIP RI.

Generasi Muda Kini dan Dulu: Tetap Nasionalis

Kompas.com - 22/08/2023, 09:49 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.

BUNG Karno mengemukakan itu –demikian heroik dan patriotik— ketika ia menekankan pentingnya semangat dan energi generasi muda. Energi ini demi mengubah dunia dalam menghadapi tantangan besar.

Dari sini Bung Karno memberikan inspirasi bahwa bangsa ini harus percaya: pemuda memiliki daya transformasi luar biasa dan dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat dan bangsa.

Maka pernyataan pemimpin besar dari bangsa besar ini dapat diterapkan untuk agenda besar kebangsaan.

Tentu saja agenda besar itu adalah generasi muda harus semakin terlibat dalam perjuangan dan aktif penuh inisiatif pada proses pembangunan bangsa.

Generasi muda memiliki semangat idealisme yang diperlukan untuk mengubah status quo, sebagai tulang punggung dalam perjuangan dan pembangunan Indonesia.

Dalam masa kini apa yang menjadi konsistensi dari pernyataan Bung Karno itu dipadatkan dalam pengertian ini bahwa pemimpin harus secara konsisten mengajak generasi muda untuk belajar, berorganisasi, dan berpartisipasi dalam merumuskan masa depan Indonesia yang lebih baik.

Karena tak pelak lagi bahwa generasi muda memiliki peran penting dalam membentuk identitas nasional, mengembangkan sumber daya manusia, dan mengisi peran kepemimpinan di berbagai bidang.

Generasi muda tempo dulu

Dalam konteks pemikiran Bung Karno, generasi muda ternilai sebagai harapan dan masa depan bangsa. Maka peran mereka tidak hanya terbatas pada masa sekarang, tetapi juga sebagai agen perubahan yang akan membawa Indonesia menuju kemajuan lebih besar.

Hal ini mengajarkan kepada segenap bangsa Indonesia bahwa pada mulanya generasi muda masa kini dan generasi muda masa Bung Karno memiliki pengalaman dan tantangan yang berbeda.

Namun kita dapat melihat beberapa paralel dalam konteks peran mereka dalam membangun dan mengembangkan bangsa.

Generasi muda masa Bung Karno hidup pada periode pasca-kemerdekaan Indonesia, di mana mereka merupakan saksi dan pelaku dari pembangunan bangsa baru setelah merdeka dari penjajahan Belanda dan fasis Jepang.

Di sisi lain, generasi muda masa kini –yang terkhususkan bernama Generasi Z- mengalami periode modernisasi, globalisasi, dan perkembangan teknologi yang jauh lebih cepat.

Maka salah satu perbedaan paling mencolok adalah akses terhadap teknologi. Generasi Z masa kini hidup dalam era digital dengan akses internet dan teknologi luas.

Sementara itu, “Generasi Z” pada masa Bung Karno mungkin menghadapi keterbatasan teknologi dan informasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com