BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Pemkot Surabaya

Program Padat Karya Walkot Surabaya Sukses Turunkan Angka Kemiskinan

Kompas.com - 18/08/2023, 20:42 WIB
Erlangga Satya Darmawan,
Aditya Mulyawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tangan dingin Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi kembali mampu memberikan hasil positif bagi kualitas hidup masyarakat yang ada di Surabaya, Jawa timur (Jatim).

Jika sebelumnya berhasil menurunkan angka tengkes atau stunting di Kota Pahlawan, Eri kini juga berhasil menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran terbuka di kota tersebut.

Berdasarkan data internal Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, jumlah warga miskin di Surabaya pada awal 2022 mencapai 1,3 juta jiwa.

Angka tersebut turun drastis menjadi 219.427 jiwa atau 75.069 kartu keluarga (KK) pada akhir 2022.

Kemudian, keluarga miskin di Surabaya kembali turun menjadi 172.129 jiwa atau 58.835 KK pada Juni 2023.

Eri mengatakan, salah satu strategi yang dilakukannya untuk mengentaskan kemiskinan adalah dengan menjalankan program Padat Karya.

Padat Karya adalah kegiatan pembangunan yang mengutamakan penggunaan tenaga manusia ketimbang mesin. Tujuan utama dari program ini adalah untuk membuka lapangan kerja bagi masyarakat, terutama yang mengalami kehilangan penghasilan atau pekerjaan tetap.

Selain menurunkan angka kemiskinan, program Padat Karya juga berhasil menurunkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Surabaya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surabaya, TPT pada 2022 menurun 7,62 persen. Sebelumnya, angka TPT Surabaya berada pda kisaran 5,76 persen pada 2019. Angka ini naik menjadi 9,79 persen saat pandemi Covid-19 terjadi pada 2020.

Selanjutnya, angka TPT itu menjadi 9,68 persen pada tahun 2021, dan akhirnya pada triwulan II 2022 turun menjadi 7,62 persen.

"Pada 2023, keluarga miskin sudah kerja semuanya melalui program Padat Karya dan intervensi lain. Artinya, Anggaran Pembangunan Daerah (APBD) yang kami tetapkan bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Surabaya tepat sasaran dan bisa menyejahterakan warga Surabaya," ujar Eri dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (18/8/2023).

Sejak 2022, tambah Eri, Pemkot Surabaya terus bergerak untuk menggalakkan Padat Karya. Hasilnya, Surabaya kini sudah memiliki sekitar 34 rumah Padat Karya yang terletak di 14 kecamatan.

Wali Kota Surabaya Eri saat beraktivitas dengan warganya.Dok. Pemkot Surabaya Wali Kota Surabaya Eri saat beraktivitas dengan warganya.

Adapun rumah dari Padat Karya yang ada di setiap wilayah memiliki bentuk dan fungsi yang bervariasi, seperti kafe, sentra menjahit, binatu, cuci kendaraan, perbaikan rumah tidak layak huni (rutilahu), budi daya pertanian dan peternakan, rumah maggot, serta pembuatan paving.

Kehadiran program Padat Karya dan berbagai jenis intervensi yang dijalankan oleh Pemkot Surabaya pun mampu membuat sekitar 22.000 jiwa warga miskin dan miskin ekstrem bisa  kembali bekerja.

“Penghasilan mereka yang awalnya hanya Rp 500.000 meningkat tajam hingga Rp 4,4 juta per orang setiap bulannya. Bahkan, ada beberapa yang sampai tembus Rp 6 juta per bulan. Program ini akan terus berjalan dan terus dikembangkan,” jelas Eri.

Eri menambahkan, tujuan akhir dari program Padat Karya adalah untuk mengentaskan kemiskinan di Kota Surabaya.

Oleh karena itu, ia ingin agar semua pihak mampu meninggalkan ego sektoral serta harus memiliki rasa kebersamaan dan gotong royong saat mengembangkan padat karya. Dengan demikian, ekonomi kerakyatan Surabaya akan bisa terus digerakkan.

Lebih lanjut Eri mengatakan, program Padat Karya telah memanfaatkan aset sekitar 9,5 juta atau 9.555.372 meter persegi (m2) lahan kosong atau lahan tidur milik Pemkot Surabaya.

Eri juga menegaskan bahwa warga yang mengelola lahan itu agar tidak perlu khawatir soal kemampuannya dalam mengelola lahan. Sebab, warga akan mendapat pendampingan dan pelatihan dari para ahli dan jajaran Pemkot Surabaya.

“Mereka juga dibagi dalam pemanfaatan lahannya karena harus disesuaikan dengan lokasi tempat tinggalnya. Jadi, sudah ada kelompok warga miskin yang bertanggung jawab di setiap lahan dan mereka selalu diawasi oleh jajaran pemkot,” katanya.

Kini, sejumlah warga yang mengikuti program Padat Karya menjadi semakin berdaya dari segi ekonomi. Alhasil, mereka pun banyak yang keluar dari penerima program Keluarga Miskin (Gakin) dan siap mencopot stiker merah bertuliskan “Keluarga Miskin” di rumahnya.

Salah satu warga Kelurahan Morokrembangan, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya, Dewi Munir, misalnya. Ia kini telah diwisuda oleh Eri karena sudah keluar dari keluarga miskin.

Eri saat mencuci mobil milik Pemkot Surabaya.Dok. Pemkot Surabaya Eri saat mencuci mobil milik Pemkot Surabaya.

Saat ini, perekonomiannya sudah stabil dan ia pun bisa menguliahkan anaknya di universitas ternama di Surabaya.

“Saya sangat berterimakasih kepada Pak Eri dan jajaran Pemkot Surabaya atas program Padat Karya. Saya berharap, teman-teman yang masih ikut program Gakin bisa bekerja dan berkarya seperti saya. Dengan begitu, mereka lulus juga seperti keluarga saya. Sekali lagi terimakasih banyak,” ucap Dewi.

 

 

 


Terkini Lainnya

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com