Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Dukungan untuk Bakal Capres, Yenny Wahid: Nanti Detik-detik Akhir

Kompas.com - 17/08/2023, 17:35 WIB
Ardito Ramadhan,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Putri Presiden keempat Republik Indonesia (RI) Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid, menyatakan bahwa arah dukungannya kepada sosok bakal calon presiden (capres) akan disampaikan pada detik-detik terakhir.

"Kecenderungannya? Nanti, masih. Nanti. Detik-detik terakhir lah nanti," kata Yenny Wahid saat ditemui di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/8/2023).

Yenny Wahid tidak menjelaskan lebih detil apa yang dimaksud dengan detik-detik terakhir tersebut.

Namun, ia menekankan bahwa keluarga Gus Dur terbuka bagi semua sosok yang hendak maju sebagai bakal capres.

Baca juga: Setelah Salami Istri Gus Dur, Prabowo Berencana Temui Yenny Wahid

Menurut Yenny, hal itu justru positif karena ia dan keluarga dapat menitipkan nilai-nilai yang diperjuangkan Gus Dur untuk dibawa oleh sosok yang akan maju sebagai bakal capres.

"Karena itu artinya kami bisa menitipkan nilai-nilai Gus Dur kepada para calon presiden. Jadi, kalau siapa pun mau berkunjung, sowan ibu saya, maka kami menerima dengan tangan terbuka semua calon presiden," ujar Yenny.

Yenny pun mengakui bahwa bakal capres dari PDI-P Ganjar Pranowo yang sudah sowan ke kediamannya di Ciganjur pada pekan lalu, banyak mengusung nilai-nilai yang diperjuangkan Gus Dur.

"Kan baru satu yang datang, Pak Ganjar Pranowo. Pak Ganjar Pranowo banyak nilai-nilai Gusdurian yang beliau, nilai-nilai Gus Dur yang beliau usung. Ya nanti kita lihat dua capres berikutnya," katanya.

Baca juga: Momen Prabowo Sungkem ke Sinta Nuriyah Usai Hadiri Sidang Tahunan MPR

Sementara itu, Yenny enggan banyak komentar soal pertemuan antara dirinya dan sang ibu dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Kompleks Parlemen, Jakarta pada 16 Agustus 2023.

"Mungkin akan ada pertemuan ke depannya," ujar Yenny Wahid.

Untuk diketahui, keluarga Gus Dur tampak tengah didekati oleh tiga bakal capres, yakni Ganjar, Prabowo, dan Anies Baswedan.

Selain Ganjar yang datang ke Ciganjur, tempat kediaman keluarga Gus Dur, Prabowo sempat sungkem dan mencium tangan Sinta Nuriyah ketika bertemu di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu kemarin.

Sementara itu, Yenny Wahid disebut-sebut masuk dalam bursa calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi Anies Baswedan.

Baca juga: Prabowo Sungkem ke Sinta Nuriyah, Gerindra: Memang Dekat dengan Gus Dur dan Keluarga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Nasional
Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Nasional
Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com