KOMPAS.com –Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) akan memimpin pertemuan Menteri Ekonomi Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) ke-55 atau 55th ASEAN Economic Ministers (AEM) yang berlangsung di Padma Hotel, Semarang, Jawa Tengah (Jateng) pada Kamis (17/8/2023) hingga Selasa (22/8/2023).
Zulhas mengatakan, penyelenggaraan rangkaian AEM memiliki sejumlah manfaat besar bagi Indonesia, seperti mempercepat pemulihan ekonomi nasional serta meningkatkan partisipasi Indonesia pada rantai pasokan regional dan global, serta meningkatkan kerja sama dan kapasitas.
Selanjutnya, untuk mendukung pencapaian target sentralitas ASEAN sesuai visi dalam masa Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023, mendukung pertumbuhan ekonomi digital di kawasan, mendorong peningkatan daya saing, memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat pertumbuhan di kawasan Asia Tenggara, dan mendorong arus investasi.
Baca juga: Sebut Perjuangan Prabowo Harus Dituntaskan di Pilpres 2024, Zulhas: Untuk Lanjutkan Capaian Jokowi
"Manfaat lainnya adalah meningkatkan partisipasi pelaku usaha domestik dan internasional serta mendukung promosi dan peningkatan partisipasi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Kegiatan ini juga dapat meningkatkan citra baik Indonesia, termasuk Jateng sebagai sentra pertumbuhan ekonomi, sosial, dan budaya," ujar Zulhas dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (16/8/2023).
Zulhas menambahkan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) selaku titik fokus Indonesia dalam AEM telah melaksanakan persiapan, baik substansi maupun logistik.
Selain itu, Kemendag juga telah menjalin kerja sama dengan sejumlah instansi pemerintahan, mulai dari pusat dan hingga daerah.
Lebih lanjut Zulhas mengatakan bahwa pertemuan AEM ke-55 akan diawali dengan Pertemuan Pejabat Ekonomi Senior atau Senior Economic Ministers Meeting (SEOM) dan rangkaian pertemuan lain.
Baca juga: Strategi Mendag Zulhas Dongkrak Pertumbuhan UMKM di Tanah Air
Rangkaian pertemuan itu terdiri atas 19 pertemuan dan sembilan kegiatan unggulan serta dihadiri para menteri dan wakil menteri dari berbagai negara, termasuk Indonesia.
Tak hanya Zulhas, Indonesia juga akan diwakili oleh Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yang akan memimpin ASEAN Investment Area (AIA).
Hadir pula Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga selaku Pemimpin Delegasi Republik Indonesia (Delri) yang terdiri atas perwakilan kementerian dan lembaga terkait.
“Pertemuan AEM ke-55 merupakan pertemuan pamungkas dari rangkaian Pertemuan AEM pada masa Keketuaan Indonesia 2023. Hasil pertemuan ini akan dilaporkan pada Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN (AEC Council) dan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN yang akan dilaksanakan pada September 2023,” terang Zulhas.
Zulhas menjelaskan, Indonesia mengusung sejumlah target yang berusaha dicapai pada AEM ke-55 yang akan segera berlangsung.
Baca juga: Buka ISF 2023, Mendag Zulhas Minta Pengelola Mall Kreatif dan Inovatif Agar Pengunjung Datang
Pertama, penyelesaian capaian prioritas ekonomi Indonesia di bawah kewenangan AEM.
Pencapaian tersebut akan diwujudkan melalui penyelesaian secara substansi melalui Kerangka Kerja Fasilitasi Jasa ASEAN dan penandatanganan Protokol Perubahan Kedua Persetujuan Pendirian ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Agreement (AANZFTA).
Selain itu, ada juga beberapa rencana lain, seperti pengesahan dokumen terkait ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA), deklarasi menteri terkait kerangka kerja inisiatif industri berbasis proyek di ASEAN dan kerangka acuan kerja (terms of reference/TOR), serta pengaturan pendanaan (funding arrangement) dari pembentukan unit pendukung RCEP agar dapat beroperasi pada 2024.
Kedua, peningkatan kerja sama ASEAN dengan mitra dialog dan mitra strategis.
Baca juga: Buka ISF 2023, Mendag Zulhas Minta Pengelola Mall Kreatif dan Inovatif Agar Pengunjung Datang
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.