Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar yang Akhirnya Dukung Prabowo dan Tak Jadi Masalah buat Internal

Kompas.com - 15/08/2023, 05:41 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Golkar akhirnya tak lagi mendorong Ketua Umum mereka, Airlangga Hartarto sebagai bakal calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Sebab, Golkar secara resmi menjatuhkan pilihannya mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk Pilpres 2024.

Adapun keputusan Golkar mendukung Prabowo ini berbanding terbalik dengan keputusan Musyawarah Nasional (Munas) Golkar. Dalam munas tersebut, Airlangga ditetapkan sebagai capres dari partai berlambang beringin itu.

Baca juga: Golkar Menyerah Usung Airlangga Capres, Jusuf Kalla: Ya Sulit Kan...

Anggota Dewan Pakar Partai Golkar Ridwan Hisjam pun menyentil keputusan Golkar ini. Sebab, jika ingin mendukung Prabowo, maka harus dilakukan musyawarah nasional luar biasa (munaslub) supaya tetap sesuai dengan aturan.

Airlangga, dalam berbagai lembaga survei kredibel tidak pernah masuk sebagai top capres maupun cawapres. Elektabilitasnya selalu rendah jika dibandingkan dengan tokoh lain.

Sementara itu, para politikus senior Golkar mulai bersuara perihal partai mereka yang menyerah dalam mengusung Airlangga.

Airlangga klaim dukungan untuk Prabowo sesuai keinginan kader

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengeklaim, keputusan Golkar mengusung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden sudah sesuai aspirasi jajaran partai.

Airlangga menyatakan, pihaknya sudah melakukan konsolidasi dengan kader-kader di daerah maupun kader senior sebelum mengambil keputusan tersebut.

"Ya tentu kan Golkar sudah melakukan konsolidasi internal, baik dengan daerah maupun dengan para senior, sehingga tentu ini arah yang memang diminta oleh seluruh jajaran partai," kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (14/8/2023).

Baca juga: Prabowo Didukung Gerindra, PAN, Golkar, dan PKB, Ganjar Tak Merasa Tertinggal

Airlangga pun yakin keputusan Golkar mengusung Prabowo bakal meredam gejolak yang sempat terjadi di partai berlambang pohon beringin itu.

"Sebelum ini sudah teredam," kata dia.

Ketika ditanya soal bursa calon wakil presiden pendamping Prabowo, Airlangga menyebut hal itu akan dibahas kemudian.

Ia mengingatkan, keputusan mengenai pasangan calon presiden dan wakil presiden akan dibahas bersama empat ketua umum partai politik koalisi pendukung Prabowo.

Mereka adalah Airlangga, Prabowo, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar, dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan.

Baca juga: Golkar Dukung Prabowo, Jusuf Kalla: Setiap Partai Perlu Berkoalisi

"Ini kan semua the last chapter, masih ada beberapa perkembangan. Kita lihat perkembangan selanjutnya," kata dia.

Luhut tak masalah Airlangga tak jadi capres atau cawapres

Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar, Luhut Binsar Pandjaitan mengapresiasi langkah parpolnya yang telah menyatakan mendukung Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Menurut Luhut, tidak ada masalah dengan langkah Golkar tersebut.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com