"Ini akibatnya karena tidak mau mendengarkan omongan orang tua. Dewan Pakar itu orang tua semua, bukan orang kaleng-kaleng," ucap dia.
Untuk itu, Ridwan meminta agar Airlangga Hartarto bersikap kesatria dengan mundur dari posisi Ketua Umum Golkar.
Baca juga: Airlangga Klaim Keputusan Dukung Prabowo Sesuai Aspirasi Kader Golkar
Apalagi, kata dia, Airlangga baru-baru ini diperiksa menjadi saksi selama berjam-jam di kasus dugaan korupsi minyak goreng.
Ridwan menilai, tersandungnya Airlangga di kasus korupsi tersebut bisa menimbulkan citra yang tidak baik bagi Partai Golkar.
"Kenapa? Karena pada saat proses kita lagi kampanye, Ketum Golkar bolak-balik ke pengadilan jadi saksi. Jadi ini masalah pencitraan partai. Toh kalau dia kesatria, dia mundur kan juga enggak apa-apa. Toh dia bukan capres. Buktinya kan enggak bisa jadi capres," ujar Ridwan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.