Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilih Prabowo ketimbang Ganjar, Golkar: Ini Koalisi Tengah

Kompas.com - 14/08/2023, 11:20 WIB
Ardito Ramadhan,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Badan Pemilu Presiden Partai Golkar Nusron Wahid menilai, koalisi pendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto adalah koalisi tengah.

Hal ini disampaikannya ketika ditanya mengenai alasan Golkar akhirnya memilih mengusung Prabowo sebagai bakal calon presiden (capres), meski sebelumnya pernah mendekati PDI-P yang mengusung Ganjar Pranowo.

"Ada keyakinan bahwa koalisi Pak Prabowo ini merupakan koalisi tengah, di antara dua kutub koalisi yang berbeda secara tajam, yaitu koalisi PDI-P dan Perubahan," kata Nusron saat dihubungi Kompas.com, Senin (14/8/2023).

Untuk diketahui, koalisi PDI-P sejauh ini terdiri dari PDI-P, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Perindo, dan Partai Persatuan Indonesia (PSI) yang mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal capres.

Baca juga: Golkar dan PAN Tak Jadi Dukung Ganjar, PDI-P: Kita Masih Punya Kawan

Sementara itu, Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang mengusung Anies Baswedan terdiri dari Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

"(Keputusan ini) sekaligus untuk mengakhiri masa pembelahan, polarisasi, dan fragmentasi politik yang terjadi selama dua kali Pilpres (pemilihan presiden) selama ini," ujar Nusron.

Di samping itu, ia juga mengakui bahwa Golkar lebih nyaman untuk berkoalisi dengan Prabowo.

"Kalau soal kenapa lebih memilih Pak Prabowo, mungkin masalah kenyamanan saja. Merasa lebih enjoy bersama koalisi Prabowo," kata Nusron.

Baca juga: Alasan Golkar Capreskan Prabowo, Sosok Tepat Nahkodai Indonesia Jadi Negara Maju

Sebelumnya diberitakan, Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), serta Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) resmi berkoalisi untuk Pilpres 2024.

Tak hanya berkoalisi, keempatnya juga menyatakan dukungan terhadap Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, sebagai bakal capres dalam acara pernyataan dukungan di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Minggu, 13 Agustus 2023.

Dalam acara tersebut, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengakui bahwa keputusan Golkar mendukung Prabowo tak lepas dari rekam jejak Prabowo yang pernah jadi kader Golkar.

"Tidak lain tidak bukan karena Pak Prabowo Subianto lahir dari rahim Partai Golkar," kata Airlangga, Minggu.

Baca juga: Jokowi Diklaim Tak Cawe-cawe dalam Pencapresan Prabowo oleh Golkar dan PAN

"Oleh karena itu, beliau mengikuti berbagai kegiatan di Partai Golkar dan kekaryaannya tidak diragukan lagi. Ini egaliter, searah, sejalan, dan setujuan dengan Partai Golkar, Pak Prabowo," ujarnya lagi.

Sebelum memutuskan merapat ke Prabowo, Golkar sempat membuka wacana berkoalisi dengan PDI-P yang mengusung Ganjar.

Pada 27 Juli 2023, PDI-P dan Golkar sepakat untuk membentuk tim teknis yang akan membahas rencana koalisi di antara kedua partai.

Kesepakatan itu merupakan hasil dari pertemuan Airlangga dengan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani.

Baca juga: Golkar-PAN Resmi Gabung dengan Gerindra-PKB, Dukung Prabowo di Pilpres 2024

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Nasional
Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Nasional
Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Nasional
Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Nasional
Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Nasional
Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com