Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak El Nino, Ini Daftar Wilayah dengan Potensi Curah Hujan Rendah

Kompas.com - 11/08/2023, 12:12 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan sejumlah daerah yang berpotensi mengalami curah hujan rendah akibat fenomena El Nino.

Dikutip dari situs resmi BMKG, El Nino umumnya berdampak pada berkurangnya curah hujan di Indonesia.

Dampak El Nino itu tergantung pada intensitas El Nino, durasi El Nino, serta musim yang sedang berlangsung.

"Dampak El Nino di Indonesia umumnya terasa kuat pada musim kemarau yaitu pada bulan-bulan Juli-Agustus-September-Oktober. Oleh karena itu, kita perlu meningkatkan kewaspadaan pada bulan-bulan tersebut," tulis BMKG.

Baca juga: Pertengahan Agustus, Sejumlah Wilayah Mulai Alami Puncak Kemarau

Lantas, daerah-daerah mana saja yang rawan mengalami curah hujan rendah?

Berdasarkan prediksi curah hujan bulanan BMKG, ada beberapa wilayah yang akan mengalami curah hujan bulanan dengan kategori rendah (0-100 mm/bulan) utamanya pada periode Agustus hingga Oktober 2023.

Wilayah dimaksud meliputi Sumatera bagian tengah hingga selatan, pulau Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara, Kalimantan bagian selatan.

Kemudian, sebagian besar Sulawesi, sebagian Maluku Utara, sebagian Maluku dan Papua bagian selatan.


Sementara itu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengimbau masyarakat perkotaan untuk tidak boros dalam memakai air dalam rangka mengantisipasi El Nino.

"Menghemat air, itu (masyarakat kota) jangan boros air. Dan juga nanti setelah ada hujan lakukan penghijauan. Tapi terutama menghemat air," ujar Dwikorita di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (10/7/2023).

Baca juga: El Nino Diperkirakan Baru Berakhir November, BMKG: Masyarakat Kota Jangan Boros Air

Sementara itu, untuk masyarakat di daerah, Dwikorita meminta agar melakukan adaptasi pola tanam sesuai kondisi daerah yang kering.

Dia pun mengimbau agar masyarakat daerah menjaga lingkungan.

"Jangan makin merusak lingkungan," ungkap Dwikorita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com