Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

El Nino Diperkirakan Baru Berakhir November, BMKG: Masyarakat Kota Jangan Boros Air

Kompas.com - 10/08/2023, 21:41 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati meminta masyarakat perkotaan untuk tidak boros dalam memakai air.

Sebab, El Nino yang terjadi saat ini diperkirakan masih berlangsung hingga November mendatang.

"Menghemat air, itu (masyarakat kota) jangan boros air. Dan juga nanti setelah ada hujan lakukan penghijauan. Tapi terutama menghemat air," ujar Dwikorita di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (10/7/2023).

Sementara itu, untuk masyarakat di daerah, Dwikorita meminta agar melakukan adaptasi pola tanam sesuai kondisi daerah yang kering.

Baca juga: Analisis BMKG Gempa Gorontalo, Gempa Darat Berpusat di Pahowatu

Selain itu, dia mengimbau agar masyarakat daerah menjaga lingkungan.

"Jangan makin merusak lingkungan," ungkap Dwikorita.

Dalam kesempatan tersebut, dia menegaskan bahwa El Nino dan dampaknya bisa saja terjadi hingga akhir 2023.

Namun, pada November mendatang diperkirakan sudah memasuki musim penghujan sehingga dampaknya bisa dikurangi.

Baca juga: BMKG: Puncak El Nino Oktober-November, Puncak Kemarau Agustus-September

"Ya nanti (El Nino) akan berakhir. Meskipun sampai akhir tahun tapi Insyaallah November sudah ada hujan. Sehingga El Nino insyaallah kalah dengan hujan," tambah dia.

Sebelumnya, Dwikorita mengatakan, puncak El Nino akan terjadi sekitar Oktober-November.

Kemudian, puncak musim kemarau 2023 terjadi sekitar Agustus hingga September.

Sehingga, saat ini musim kemarau terjadi bersamaan dengan El Nino yang menyebabkan kondisi kemarau kering.

Meski demikian, Dwikorita menyatakan puncak El Nino untuk sebagian wilayah Indonesia masih cukup kuat sampai akhir November dan awal Desember 2023.

Misalnya, di daerah Nusa Tenggara. Kondisi tersebut menurutnya disebabkan musim hujan yang terlambat.

"Di sana kan hujannya juga terlambat. Jadi yang perlu diantisipasi lanjut itu juga di wilayah Nusa Tenggara dan Papua Selatan," ujar Dwikorita di Kompleks Istana Kepresidena, Jakarta, Rabu (9/8/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com