Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY: Jangan Salah Pilih Pemimpin seperti Pilih Kucing dalam Karung

Kompas.com - 11/08/2023, 09:53 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan masyarakat agar tak salah pemimpin masa depan.

Sebelum menentukan pilihan, kata dia, rakyat Indonesia harus sungguh-sungguh mengerti apa visi, misi, solusi, dan pemikiran seorang calon pemimpin.

“Mengapa? Agar tidak salah pilih, agar tidak seperti memilih kucing dalam karung yang tidak mengerti seperti apa kucing itu, ini harus saya garisbawahi," kata SBY dalam acara Peluncuran Buku Tetralogi Transformasi AHY sebagaimana ditayangkan YouTube Agus Yudhoyono, Kamis (10/8/2023).

Baca juga: Cawe-cawe Jokowi, Diingatkan SBY, Dikritik AHY

SBY mengatakan, situasi Indonesia di tahun 2023 menuju 2024 ini hampir sama dengan situasi 2003 menuju 2004 dahulu, sama-sama memasuki tahun politik.

Ketika itu, SBY mencalonkan diri sebagai presiden untuk yang pertama kali. Sebagai capres, mantan Menteri Kooordinator Bidang Politik dan Keamanan tersebut mengaku rajin berkeliling Indonesia untuk bertemu rakyat, siang maupun malam.

Kepada rakyat, SBY menyampaikan visi dan misinya jika dia dipercaya memimpin Indonesia. Ia juga mengungkap rencana-rencana untuk membangun bangsa.

Baca juga: Demokrat Sebut SBY Sudah Prediksi Uji Materi Usia Capres-Cawapres Bakal Diajukan

Saat itu, kata SBY, dirinya menyampaikan keinginan untuk memperbaiki Indonesia pascakrisis. Menjadikan RI yang aman dan damai, Indonesia yang lebih demokratis, lebih adil, dan lebih sejahtera untuk semua.

“Yang saya sampaikan adalah sesuatu yang bisa saya lakukan yang bisa saya kerjakan. Jadi bukan janji-janji kosong, bukan angin surga, karena rakyat akan ingat terus, apakah yang telah saya sampaikan itu betul-betul bisa diwujudkan dalam pemerintahan yang saya pimpin,” ujar SBY.

Pada akhirnya, SBY terpilih sebagai presiden periode 2004-2009, dan berlanjut untuk masa jabatan 2009-2014. Duduk sebagai kepala pemerintahan, SBY mengaku selalu berupaya mewujudkan semua yang telah dia sampaikan dalam kampanye politik.

SBY pun mengeklaim dirinya mencatatkan banyak keberhasilan selama 10 tahun kepemimpinan. Dia berharap, pemimpin Indonesia ke depan juga demikian.

“Itulah gunanya visi pemikiran solusi dan kemudian diupayakan dengan sekuat tenaga, dengan sungguh-sungguh dan ini akan tetap relevan sepanjang masa,” kata dia.

Lebih lanjut, SBY juga berharap Indonesia ke depan dipimpin oleh pemimpin yang baik dan pemerintah yang mengutamakan kesejahteraan rakyat.

“Semoga Indonesia memiliki tradisi politik yang baik, pemerintah jujur, terbuka, dan menguasai masalah-massalah yang dihadapi, dan kemudian bisa mengkomunikasikan kepada rakyat Indonesia,” tutur Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu.

Baca juga: Anas Urbaningrum Singgung Pidato Jeddah SBY sebagai Ekspresi Kezaliman di Depan Kader PKN

Sebagaimana diketahui, Indonesia kini memasuki tahun politik. Pemilu Presiden akan digelar pada 14 Februari 2024.

Sejauh ini, ada tiga bakal calon presiden (capres) yang sudah diumumkan. Pertama, bakal capres PDI Perjuangan Ganjar Pranowo.

Kedua, bakal capres Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Lalu, bakal capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Polri Hormati Langkah Pihak Pegi Setiawan Ajukan Praperadilan

Polri Hormati Langkah Pihak Pegi Setiawan Ajukan Praperadilan

Nasional
Prabowo Mangkir Panggilan PTUN soal Gugatan Bintang 4, Pilih Hadiri Penyematan Bintang Bhayangkara Utama Polri

Prabowo Mangkir Panggilan PTUN soal Gugatan Bintang 4, Pilih Hadiri Penyematan Bintang Bhayangkara Utama Polri

Nasional
Respons Gerindra dan PAN Saat Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Menurun

Respons Gerindra dan PAN Saat Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Menurun

Nasional
Gerindra Tak Paksakan Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jakarta

Gerindra Tak Paksakan Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jakarta

Nasional
Rangkaian Puncak Haji Berakhir, 295 Jemaah Dibadalkan

Rangkaian Puncak Haji Berakhir, 295 Jemaah Dibadalkan

Nasional
Gerindra: Memang Anies Sudah 'Fix' Maju di Jakarta? Enggak Juga

Gerindra: Memang Anies Sudah "Fix" Maju di Jakarta? Enggak Juga

Nasional
Alasan Polri Beri Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo: Berjasa Besar

Alasan Polri Beri Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo: Berjasa Besar

Nasional
Kuota Tambahan Haji Reguler Dialihkan ke Haji Plus, Gus Muhaimin: Mencederai Rasa Keadilan

Kuota Tambahan Haji Reguler Dialihkan ke Haji Plus, Gus Muhaimin: Mencederai Rasa Keadilan

Nasional
Polri Klaim Penyidik Tak Asal-asalan Tetapkan Pegi Setiawan Jadi Tersangka Pembunuhan 'Vina Cirebon'

Polri Klaim Penyidik Tak Asal-asalan Tetapkan Pegi Setiawan Jadi Tersangka Pembunuhan "Vina Cirebon"

Nasional
Menkominfo Janji Pulihkan Layanan Publik Terdampak Gangguan Pusat Data Nasional Secepatnya

Menkominfo Janji Pulihkan Layanan Publik Terdampak Gangguan Pusat Data Nasional Secepatnya

Nasional
Terdampak Gangguan PDN, Dirjen Imigrasi Minta Warga yang ke Luar Negeri Datangi Bandara Lebih Awal

Terdampak Gangguan PDN, Dirjen Imigrasi Minta Warga yang ke Luar Negeri Datangi Bandara Lebih Awal

Nasional
Kapolri Sematkan Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo

Kapolri Sematkan Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo

Nasional
Dihukum 6 Tahun Bui, Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan Pertimbangkan Kasasi

Dihukum 6 Tahun Bui, Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan Pertimbangkan Kasasi

Nasional
KPK Periksa Pengusaha Zahir Ali Jadi Saksi Kasus Pengadaan Lahan Rorotan

KPK Periksa Pengusaha Zahir Ali Jadi Saksi Kasus Pengadaan Lahan Rorotan

Nasional
Kominfo Masih Berupaya Pulihkan Gangguan Pusat Data Nasional yang Bikin Layanan Imigrasi Terganggu

Kominfo Masih Berupaya Pulihkan Gangguan Pusat Data Nasional yang Bikin Layanan Imigrasi Terganggu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com