Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Cucun Apresiasi Kebijakan Kapolri Ubah Sirkuit Ujian Praktik SIM C

Kompas.com - 08/08/2023, 12:46 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Cucun Ahmad Syamsurijal meyakini bahwa perubahan metode ujian praktik pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) C akan meningkatkan kemampuan pengendara roda dua untuk safety riding atau berkendara dengan aman di jalan raya.

“Kami memberikan apresiasi kepada Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi (Pol) Listyo Sigit Prabowo yang mendengarkan suara publik terkait kritik terhadap metode ujian praktik pembuatan SIM C di masa lalu,” imbuhnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (8/8/2023).

Pernyataan tersebut disampaikan Cucun usai meninjau peluncuran lintasan baru ujian praktik SIM C oleh Kepala Polisi Daerah (Kapolda) Jawa Barat (Jabar) dan Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Bandung sebagai bagian kegiatan reses di Markas Kepolisian Resor Kota (Mapolresta) Bandung, Senin, (7/8/2023).

Untuk diketahui, Korps Lalu Lintas (Korlantas) Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) resmi mengubah sirkuit untuk ujian praktik pembuatan SIM C mulai Senin (7/8/2023).

Baca juga: Ujian Praktik SIM C Diubah, Pemohon Bisa Mengulang Berapa Kali jika Gagal?

Sirkuit ujian yang awalnya menggunakan lintasan berbentuk zig-zag dan angka delapan (8), kini diubah menggunakan lintasan berbentuk S untuk uji tes.

Uji coba perubahan tersebut telah dilakukan secara serentak di 468 Satuan Penyelenggara Administrasi SIM (Satpas) di seluruh Indonesia. Salah satunya di Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Bandung, Jawa Barat (Jabar).

Kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengatakan, perubahan model sirkuit ujian praktik pembuatan SIM C sesuai dengan janji dari Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo beberapa waktu lalu.

Menurut Cucun, ujian praktik pembuatan SIM C dengan lintasan berbentuk zig zag dan model angka 8 telah ketinggalan zaman.

Baca juga: Bikin SIM C Tak Lagi Pakai Uang Tunai, Warga: Bagus, Enggak Ribet, Hindari Pungli

“Ujian praktik ini cenderung menyulitkan pemohon, terbukti dengan adanya pemohon yang tetap tidak bisa lolos ujian meskipun berulang kali mendaftar,” katanya.

Cucun menilai sirkuit berbentuk S sebagai model baru lintasan ujian praktik bagi pemohon SIM C akan memberikan pengalaman yang lebih sesuai dengan situasi nyata di jalan raya. Lintasan berbentuk S lebih menggambarkan kontur jalanan yang lebih realistis.

“Sebagai hasilnya, para pemohon SIM C akan lebih siap menghadapi tantangan berkendara di lingkungan sehari-hari dan meningkatkan kemampuan berkendara yang aman,” ucap Cucun.

Legislator asal daerah pemilihan (dapil) Jabar II itu mengaku optimistis dengan adanya transformasi ujian praktik SIM C. Ia berharap, transformasi ini dapat menurunkan angka kecelakaan lalu lintas secara signifikan.

Baca juga: Polisi Simpulkan Kasus Tewasnya Anggota PPS Kediri karena Kecelakaan Lalu Lintas

Menurutnya, pengendara yang telah melewati ujian praktik ini akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang teknik mengemudi secara aman dan efisien.

“Kami juga mengapresiasi kesigapan jajaran Polresta Bandung dalam menyediakan lintasan baru ujian praktik SIM C,” tutur Cucun.

Ia berharap, keberadaan lintasan baru tersebut mempermudah warga Bandung dan sekitarnya untuk mendapatkan SIM C. Para warga juga diharapkan bisa berkontribusi positif dalam menciptakan lalu lintas yang lebih tertib dan aman bagi semua pengguna jalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com