Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

UU Ciptaker Dorong Skema Kemitraan bagi UMKM

Kompas.com - 06/08/2023, 20:41 WIB
Aditya Mulyawan

Penulis

KOMPAS.com - Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Sosialisasi Undang-Undang (UU) Cipta Kerja (Ciptaker) menggelar focus group discussion (FGD) bertajuk “Aspek Kemitraan Bagi Usaha Mikro Kecil dengan Usaha Menengah dan Besar dalam UU Cipta Kerja” di Batam, Jumat (4/8/2023).

FGD tersebut menghadirkan dua pembicara utama, yakni Pakar Ekonomi Universitas Gadjah Mada Prof Dr R M Gunawan Sumodiningrat, MEc, serta Presiden Institut Otomotif Indonesia (IOI) Ir Made Dana Tangkas, MSi, IPU, ASEAN Eng.

Turut hadir pula perwakilan dari seluruh kementerian, Pemerintah Kota Batam, dinas-dinas Kota Batam, pelaku usaha besar, serta pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Batam.

Ketua Satgas UU Ciptaker Arif Budimanta mengatakan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari pelaksanaan target Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menghapus kemiskinan ekstrem di Indonesia menjadi nol persen pada 2024.

“Diharapkan terjadi sebuah keadaan no one left behind atau tidak ada yang tertinggal dalam proses itu. Saat ini, persentase dari seluruh populasi tinggal 1,12 persen. Adapun golongan masyarakat yang masuk kriteria kemiskinan ekstrem adalah mereka (yang memiliki) jumlah penghasilan 1,9 dollar AS” ujar Arif dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Minggu (6/8/2023).

Sebagai informasi, upaya menghapus kemiskinan ekstrem merupakan bagian dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Tujuan ini ditargetkan dapat dicapai Indonesia pada 2030.

Namun, Presiden Jokowi menginstruksikan untuk mempercepat target tersebut, yakni pada 2024. Hal ini tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2020 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Esktrem.

“Jadi, kita akan membahas salah satu topik penting yang merupakan mandat dari UU Ciptaker atau UU Nomor 6 Tahun 2023. Salah satunya yakni tentang kemitraan,” kata Arif.

Pemerintah berharap kemitraan dapat terbangun semakin solid di Batam, baik antara golongan usaha besar dan usaha kecil maupun usaha mikro.

Arif menuturkan, sebagian pengusaha UMKM di Batam telah menjalin kemitraan dengan perusahaan besar. Salah satunya adalah Ilyas Karya melalui perusahaannya PT Pelita Karyasindo Perkasa yang memasok suku cadang untuk produsen sepeda Shimano.

Untuk diketahui, Shimano adalah salah satu jenama internasional asal Jepang yang memproduksi berbagai jenis suku cadang sepeda, seperti rem, rear derailleur dan front derailleur, crank, hingga pedal. Adapun proses quality control pabrik Shimano Singapura melibatkan PT Pelita Karyasindo Perkasa.

Berdasarkan contoh tersebut, pemerintah melalui Satgas Percepatan Sosialisasi UU Ciptaker berharap, semakin banyak kemitraan yang melibatkan UMKM lainnya.

Dengan menjadi bagian dari rantai pasok dari perusahaan besar, UMKM di Batam dapat semakin berkembang dan membantu pertumbuhan ekonomi.

Kemitraan yang melibatkan UMKM, kata Arif, otomatis menambah lapangan kerja dan memungkinkan UMKM menjalankan usaha yang berkelanjutan.

Seperti diketahui, UMKM merupakan sektor yang paling besar menyerap tenaga kerja di Indonesia, yakni 97 persen.

Arif menjelaskan, penyerapan lapangan kerja sebagai hasil usaha UMKM yang berkelanjutan melalui konsep kemitraan dengan perusahaan besar, pada akhirnya membantu misi pemerintah menghapus angka kemiskinan ekstrem di Indonesia.

Sebagai informasi, Batam merupakan wilayah yang termasuk Kawasan Bebas atau Free Trade Zone. Artinya, kawasan ini tidak mengenakan bea masuk, Pajak Pertambahan Nilai (PPN), dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM). Selain Batam, Kawasan Bebas di Indonesia adalah Sabang, Bintan, dan Karimun.

“Salah satu tujuan pemerintah menjadikan Batam sebagai FTZ adalah untuk menopang proses industrialisasi di Indonesia dan mengubah masyarakat agraris menjadi masyarakat industri,” ucap Arif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Nasional
ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

Nasional
Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya Sebagai Cagub DKI Jakarta

Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya Sebagai Cagub DKI Jakarta

Nasional
PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

Nasional
SYL Klaim Tak Pernah 'Cawe-cawe' soal Teknis Perjalanan Dinas

SYL Klaim Tak Pernah "Cawe-cawe" soal Teknis Perjalanan Dinas

Nasional
Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Nasional
Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Nasional
Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Nasional
Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Nasional
Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Nasional
Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Nasional
Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Nasional
Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis 'Mercy'

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis "Mercy"

Nasional
26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

Nasional
Soal Perintah 'Tak Sejalan Silakan Mundur', SYL: Bukan soal Uang, tapi Program

Soal Perintah "Tak Sejalan Silakan Mundur", SYL: Bukan soal Uang, tapi Program

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com