Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKB Anggap Peluang Muhaimin Jadi Cawapres Ganjar Tak Berat

Kompas.com - 04/08/2023, 17:50 WIB
Tatang Guritno,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menganggap peluang Muhaimin Iskandar menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres) Ganjar Pranowo tidaklah berat.

Meskipun, selain Muhaimin, PDI-P masih punya empat nama lain sebagai kandidat pendamping Ganjar.

“Ya saya bilang kalau dengan PDI-P itu kan history-nya sudah lama. Enggak butuh waktu 11 bulan, cukup 12 hari tuntas itu kelihatannya kalau memang cocok,” ujar Jazilul di kantor DPP PKB, Senen, Jakarta, Jumat (4/8/2023).

Baca juga: PKB Dinilai Bakal Evaluasi Kontrak dengan Gerindra jika Prabowo Tak Pilih Muhaimin Cawapres

Namun demikian, ia menggarisbawahi, saat ini PKB masih berkomitmen dengan Partai Gerindra dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

Pembicaraan soal bakal RI-2 masih terus dibahas dengan partai politik (parpol) pimpinan Prabowo Subianto itu.

“(Soal bacawapres) tentu dibicarakan. Kalau hari ini PKB membicarakannya dengan Gerindra,” sebut dia.

Selain itu, ia menampik PKB terus mengancam Gerindra untuk hengkang dari KKIR jika Muhaimin tak dipilih sebagai pendamping Prabowo dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Jazilul menuturkan, PKB tak pernah memberikan ancaman. Sebaliknya, ancaman justru didapatkan Muhaimin dari para kiai dan ulama.

“Kalau begini terus nanti (Muhaimin) dikasih deadline. Karena apa? Karena proses tahapan ini sudah mulai matang, semua mau berjalan, semua mesin sudah hidup. Apalagi caleg-caleg juga akan diumumkan nomor urutnya,” imbuh dia.

Baca juga: Eks Jubir Gus Dur Akui PKB dan PBNU Bertolak Belakang: Insya Allah Bertemu di Tengah

Diketahui, Prabowo belum menentukan siapa figur bacawapres yang bakal dipilihnya.

Sementara itu, PKB saat ini juga menunjukkan kedekatan dengan PDI-P.

Bahkan, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani mengungkapkan Muhaimin masuk dalam 5 kandidat bacawapres Ganjar bersama Sandiaga Uno, Erick Thohir, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Andika Perkasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Novel Baswedan Sampai Mantan 'Raja OTT' Akan Daftar Capim KPK

Novel Baswedan Sampai Mantan "Raja OTT" Akan Daftar Capim KPK

Nasional
Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P pada Pilkada Jakarta

Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P pada Pilkada Jakarta

Nasional
Datang ke Istana, Bamsoet Lapor Persiapan Sidang Tahunan MPR Terakhir Jokowi

Datang ke Istana, Bamsoet Lapor Persiapan Sidang Tahunan MPR Terakhir Jokowi

Nasional
Wapres Peringatkan Limbah B3 Tak Bisa Dibuang Sembarangan

Wapres Peringatkan Limbah B3 Tak Bisa Dibuang Sembarangan

Nasional
Produksi Karpet Mobil Ternama Dunia Dibuat di Pasuruan, Wapres: Tinggal Buat Mobilnya...

Produksi Karpet Mobil Ternama Dunia Dibuat di Pasuruan, Wapres: Tinggal Buat Mobilnya...

Nasional
Tak Hanya Segelintir, Ternyata Ada 82 Anggota DPR RI yang Main Judi Online

Tak Hanya Segelintir, Ternyata Ada 82 Anggota DPR RI yang Main Judi Online

Nasional
Pusat Data Nasional Jebol: Menkominfo Mundur atau Dimaklumi?

Pusat Data Nasional Jebol: Menkominfo Mundur atau Dimaklumi?

Nasional
Wapres: Penegakan Hukum Harus Punya Dasar yang Dapat Dipertanggungjawabkan

Wapres: Penegakan Hukum Harus Punya Dasar yang Dapat Dipertanggungjawabkan

Nasional
Ada Dua Versi Sikap Jokowi soal Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Mana yang Benar?

Ada Dua Versi Sikap Jokowi soal Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Mana yang Benar?

Nasional
Coklit Pemilih Pilkada Berlangsung, Bawaslu Ungkap 10 Kerawanan Prosedur

Coklit Pemilih Pilkada Berlangsung, Bawaslu Ungkap 10 Kerawanan Prosedur

Nasional
Hari Ini, SYL dkk Hadapi Sidang Tuntutan Kasus Pemerasan dan Gratifikasi di Kementan

Hari Ini, SYL dkk Hadapi Sidang Tuntutan Kasus Pemerasan dan Gratifikasi di Kementan

Nasional
Stafsus Klaim Jokowi Tak 'Cawe-cawe' di Pilkada Mana Pun

Stafsus Klaim Jokowi Tak "Cawe-cawe" di Pilkada Mana Pun

Nasional
Panasnya Rapat di DPR Bahas Peretasan PDN: Kominfo, BSSN dan Telkom Saling Lempar Bola hingga Disindir Bodoh

Panasnya Rapat di DPR Bahas Peretasan PDN: Kominfo, BSSN dan Telkom Saling Lempar Bola hingga Disindir Bodoh

Nasional
Kaesang ke Sekjen PKS: Jangan Bawa-bawa Presiden Lah, Ketumnya Kan Saya

Kaesang ke Sekjen PKS: Jangan Bawa-bawa Presiden Lah, Ketumnya Kan Saya

Nasional
Menkominfo Masih Bisa Bilang Alhamdulillah usai PDN Diretas, Ini Sebabnya

Menkominfo Masih Bisa Bilang Alhamdulillah usai PDN Diretas, Ini Sebabnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com