Maka, terdapat aktor yang berperan khusus di beberapa jaringan kejahatan narkotika, yaitu sebagai perekrut kurir.
Melihat situasi tersebut, memutus jaringan kejahatan narkotika adalah sesuatu yang jauh lebih kompleks. Istilah merusak (disruption) jaringan tampaknya lebih tepat seperti diskursus para peneliti analisis jaringan sosial.
Beberapa penelitian yang mengulas isu tersebut telah dilakukan oleh peneliti jaringan kejahatan seperti Gimonni dan tim pada 2017 yang meneliti tentang upaya perusakan jaringan penyelundupan heroin ke Eropa atau oleh Duijin dan tim pada 2013 tentang upaya perusakan jaringan di Belanda.
Sementara Peraturan Presiden tentang Badan Narkotika Nasional di pasal 3 disebutkan bahwa BNN berfungsi dalam melaksanakan pemutusan jaringan kejahatan terorganisasi. Tugas berat dalam era disrupsi jaringan kejahatan narkotika saat ini.
Dus, apakah mungkin penegak hukum dapat memutus jaringan kejahatan narkotika atau sekadar merusak jaringan kejahatan narkotika.
Tentu saja, kita berharap, penegakan hukum dapat melakukan kerusakan maksimal terhadap jaringan kejahatan narkotika itu sendiri.
Agar maksimal, maka selain memenjarakan aktor-aktor utama seperti para bandar, juga penting untuk menelusuri aliran uang dari transaksi bisnis gelap tersebut. Jika uang atau aset disita, perlu waktu bagi para aktor pelaku bisnis gelap untuk kembali beraksi.
Kerumitan memutus jaringan kejahatan narkotika memang niscaya, namun upaya memutus jaringan atau paling tidak merusak jaringan adalah keniscayaan lain yang juga harus dilakukan demi menyelamatkan anak bangsa dari kerusakan penyalahgunaan narkoba itu sendiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.