Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Elektabilitas Prabowo di atas Ganjar, Gerindra: Tinggal Kita Jaga, Jangan "Blunder"

Kompas.com - 01/08/2023, 20:53 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan, jajaran partainya diwanti-wanti oleh Ketua Umum Prabowo Subianto agar tidak jumawa meski elektabilitas Prabowo terpaut 10 persen di atas bakal calon presiden (bacapres) PDI-P, Ganjar Pranowo dalam survei LSI Denny JA terkini.

"Tentu ini angin segar bagi kami, tetapi kami diwanti-wanti langsung oleh Pak Prabowo, jangan kita tinggi hati, jangan kita puas diri menghadapi hasil survei ini," kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (1/8/2023).

Baca juga: Tanggapi Elektabilitas Selalu di Urutan Ketiga, Anies: Yang Akurat Sensus 14 Februari 2024

Apalagi, menurut Habiburokhman, tingginya elektabilitas Prabowo berupa hasil survei, bukan hasil penghitungan suara Pemilu 2024.

Oleh sebab itu, ia mendorong semua kader Gerindra menjaga torehan positif elektabilitas Prabowo hingga pemungutan suara 14 Februari 2024.

"Situasinya sudah baik, kalau kaya sepakbola itu kan kita 45 menit sudah menang, 2-0, 3-0. Tinggal kita jaga, jangan bikin blunder, jangan bikin masalah, sehingga bisa kebobolan balik," ujar Wakil Ketua Komisi III DPR ini.

Lebih jauh, Habiburokhman juga ditanya bagaimana partainya melihat peluang Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang merupakan rekan koalisinya sebagai calon wakil presiden (cawapres).

Baca juga: Elektabilitas Prabowo Menguat, Pengusung Ganjar Pede, Pengusung Anies Keluhkan Mesin Partai

Menurut dia, jajaran Gerindra menyerahkan sepenuhnya kepada Prabowo dan Muhaimin sebagai penerima mandat mengumumkan pasangan calon (paslon) Pilpres 2024.

"Gerindra dipastikan akan memperlakukan semua sahabat dan mitra koalisinya dengan baik. Apalagi PKB dan Gus Muhaimin Iskandar kami pastikan kami akan selalu menghormati dan memuliakan mereka, memberikan posisi yang terbaik, paling terhormat," ujar Habiburokhman.

Diberitakan sebelumnya, hasil survei LSI Denny JA menunjukkan elektabilitas Prabowo Subianto kembali unggul jika head to head atau berhadapan dengan Ganjar Pranowo.

Dalam survei yang dilakukan 3-15 Juli 2023, Ketua Umum Partai Gerindra itu memperoleh elektabilitas sebesar 52 persen, sedangkan Ganjar 41,6 persen.

"Hasilnya head to head antara Prabowo dengan Ganjar. Prabowo di angka 52 persen versus Ganjar di angka 41,6 persen, yang menyatakan tidak tahu, tidak menjawab atau rahasia, sekitar 6,4 persen," kata Direktur Citra Publik LSI Denny JA, Hanggoro Doso Pamungkas, dalam rilis survei secara online, Senin (31/7/2023).

Baca juga: Prabowo Minta Cak Imin Tak Pergi, PKB: Berarti Tahu Cak Imin Akan ke Mana-mana

Hanggoro kemudian menjelaskan bahwa elektabilitas kedua tokoh bacapres itu berubah tiap periode survei.

Pada survei Januari misalnya, elektabilitas Prabowo dikalahkan oleh Ganjar. Elektabilitas Prabowo saat itu 38,5 persen, sedangkan Ganjar 43,1 persen.

"Kemudian pada bulan Mei, Juni hingga Juli secara konsisten Prabowo mengungguli Ganjar," ujar dia.

"Bahkan kalau kita lihat trennya semakin meningkat, gap-nya pun juga semakin lebar ya," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laporan Fiktif dan Manipulasi LPJ Masih Jadi Modus Korupsi Dana Pendidikan

Laporan Fiktif dan Manipulasi LPJ Masih Jadi Modus Korupsi Dana Pendidikan

Nasional
Dana Bantuan dan Pengadaan Sarana-Prasarana Pendidikan Masih Jadi Target Korupsi

Dana Bantuan dan Pengadaan Sarana-Prasarana Pendidikan Masih Jadi Target Korupsi

Nasional
Lettu Eko Terindikasi Terlilit Utang Karena Judi Online, Dankormar: Utang Almarhum Rp 819 Juta

Lettu Eko Terindikasi Terlilit Utang Karena Judi Online, Dankormar: Utang Almarhum Rp 819 Juta

Nasional
Disambangi Bima Arya, Golkar Tetap Condong ke Ridwan Kamil untuk Pilkada Jabar

Disambangi Bima Arya, Golkar Tetap Condong ke Ridwan Kamil untuk Pilkada Jabar

Nasional
Beri Pesan untuk Prabowo, Try Sutrisno: Jangan Sampai Tonjolkan Kejelekan di Muka Umum

Beri Pesan untuk Prabowo, Try Sutrisno: Jangan Sampai Tonjolkan Kejelekan di Muka Umum

Nasional
Golkar Minta Anies Pikir Ulang Maju Pilkada DKI, Singgung Pernyataan Saat Debat Capres

Golkar Minta Anies Pikir Ulang Maju Pilkada DKI, Singgung Pernyataan Saat Debat Capres

Nasional
Marinir Sebut Lettu Eko Tewas karena Bunuh Diri, Ini Kronologinya

Marinir Sebut Lettu Eko Tewas karena Bunuh Diri, Ini Kronologinya

Nasional
Ketua Komisi VIII Cecar Kemenhub Soal Pesawat Haji Terbakar di Makassar

Ketua Komisi VIII Cecar Kemenhub Soal Pesawat Haji Terbakar di Makassar

Nasional
MPR Akan Bertemu Amien Rais, Bamsoet: Kami Akan Tanya Mengapa Ingin Ubah UUD 1945

MPR Akan Bertemu Amien Rais, Bamsoet: Kami Akan Tanya Mengapa Ingin Ubah UUD 1945

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Mulai Diberangkatkan dari Madinah ke Mekkah

Jemaah Haji Indonesia Mulai Diberangkatkan dari Madinah ke Mekkah

Nasional
Bertemu PM Tajikistan di Bali, Jokowi Bahas Kerja Sama Pengelolaan Air

Bertemu PM Tajikistan di Bali, Jokowi Bahas Kerja Sama Pengelolaan Air

Nasional
Kementan Kirim Durian ke Rumah Dinas SYL, Ada yang Capai Rp 46 Juta

Kementan Kirim Durian ke Rumah Dinas SYL, Ada yang Capai Rp 46 Juta

Nasional
Momen Eks Pejabat Bea Cukai Hindari Wartawan di KPK, Tumpangi Ojol yang Belum Dipesan

Momen Eks Pejabat Bea Cukai Hindari Wartawan di KPK, Tumpangi Ojol yang Belum Dipesan

Nasional
Jokowi Bertemu Puan di WWF 2024, Said Abdullah: Pemimpin Negara Harus Padu

Jokowi Bertemu Puan di WWF 2024, Said Abdullah: Pemimpin Negara Harus Padu

Nasional
Menkumham Mengaku di Luar Negeri Saat Rapat Persetujuan Revisi UU MK

Menkumham Mengaku di Luar Negeri Saat Rapat Persetujuan Revisi UU MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com